Serang (AntaraBanten) - Sekitar 2.000 orang warga adat Baduy dari puluhan dusun di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Lebak, siap menggelar ritual tahunan 'Seba Baduy' ke Gubernur Banten pada Jumat dan Sabtu (24 dan 25) April 2015.

"Seba baduy tahun ini akan berbeda dengan tahun sebelumnya, karena mereka masyarakat adat baduy akan menyusuri jalan utama di tengah Kota Serang dari Stadion Maulana Yusuf ke Pendopo Lama Gubernur Banten," kata Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Banten M Ali Fadillah di Serang, Kamis.

Ali mengatakan, kegiatan Seba Baduy ini merupakan suatu perjalanan ritual yang dilakukan masyarakat Baduy sebagai ungkapan rasa syukur dan terimakasih serta penghormatan kepada pimpinan birokrasi di daerah atau pemerintah, atas hasil panen yang telah ada selama satu tahun, baik kepada kepala daerah di tingkat kabupaten maupun provinsi.

Menurut Ali, seba baduy merupakan upacara tradisi sakral  yang merupakan masyarakat Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Kabupaten Lebak.  Ritual seba baduy merupakan tradisi yang sudah dilakukan turun temurun sejak zaman kesultanan Banten.

"Rencananya ritual seba baduy tahun ini diikuti sekitar 2.000 masyarakat Baduy yang terdiri sekitar 40 orang dari baduy dalam, dan sisanya dari baduy luar," kata Ali didampingi Kabid Pembinaan Kebudayaan Daerah Disbudpar Banten Yemelia.

Ali mengatakan, Seba Baduy merupakan event tahunan Pariwisata Banten. Adapun Seba baduy tahun ini mengangkat tema "Melestarikan Lingkungan dan kebudayaan untuk keseimbangan pembangunan dan kesejahteraan".      

Rencananya masyarakat baduy akan melakukan ritual Seba baduy tersebut mulai dilakukan dari Desa Kanekes, kemudian dilanjutkan ke Kecamatan Leuwidamar. Selanjutnya, mereka berjalan kaki dan sebagian menggunakan kendaraan menuju Rangkasbitung ke Pemkab Lebak untuk bertemu dengan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya.

Setelah itu, mereka berjalan kaki menuju Pemkab Pandeglang untuk bertemu dengan Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi. Selanjutnya mereka melanjutkan jalan kaki menuju Kota Serang untuk bertemu dengan Plt Gubernur Banten Rano Karno dan Bupati Serang Achmad Taufik Nuriman.

Ali menjelaskan, ada perbedaan khusus kegiatan seba baduy tahun ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, karena pada pelaksanaan seba baduy tahun ini masyarakat baduy akan melintasi jalan utama Kota Serang dari Stadion Maulana Yusuf menuju pendopo lama gubernur Banten jalan Brigjen KH Syamún. Selain itu, akan diadakan juga pameran cinderamata khas masyarakat baduy bertempat di Alun-alun Kota Serang.

"Pesan moral yang disampaikan dari kegiatan ini adalah masyarakat baduy mengajak kepada seluruh masyarakat Banten khususnya, untuk menjaga lingkungan alam dan sekitarnya. Kemudian kita belajar dari nilai-nilai kearifan lokal yang dianut masyarakat baduy," kata Ali.

Sementara itu, Kabid Pembinaan Kebudayaan Daerah Disbudpar Banten Yemelia mengatakan kegiatan Seba baduy ini diharapkan bisa menarik wisatawan lokal maupun mancanegara, karena para wisatawan dapat menyaksikan langsung perjalanan masyarakat Baduy dari Desa Kanekes-Kecamatan Leuwidamar- Rangkasbitung- Pandeglang sampai ke Kota Serang.

Menurut dia, kegaiatan Seba Baduy ini juga merupakan ajang promosi untuk pariwisata Banten. Sehingga diharapkan seba baduy  bukan sekedar sebagai ajang tontonan namun juga sebagai tuntunan masyarakat dalam menjaga dan nilai budaya serta kearifan lokal masyarakat Baduy.

"Saya yakin kedepan kegiatan ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Kami juga berupaya agar pengemasan dan promosi kegiatan wisata budaya ini bisa lebih baik," kata Yemelia.

Usai kegiatan ritual seba baduy, masyarakat adat baduy akan disuguhkan hiburan wayang golek dengan dalang Ki Mursidin Ajen dari Padepokan Ucu Ponah Parwa Pujangga di halaman Pendopo Lama Gubernur Banten.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015