Lebak (AntaraBanten) - Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menyambut positif pembangunan jaringan irigasi guna mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah.

"Kami optimistis pembangunan irigasi itu dapat meningkatkan produksi pangan juga pendapatan ekonomi petani," kata Iyan, seorang petani Desa Pagelaran Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Rabu.

Ia mengatakan, pembangunan irigasi itu tentu sangat mendukung  untuk memenuhi ketersedian pasokan air.

Sebab kebanyakan petani di daerah ini masuk kategori sawah tadah hujan.

Mereka para petani bisa melaksanakan musim tanam pada musim hujan, sedangkan kemarau dibiarkan areal persawahan.

Untuk itu, pihaknya mendukung pembangunan jaringan irigasi tersebut sehingga petani bisa tanam padi selama setahun dilakukan tiga kali tanam.

Saat ini, kata dia, petani di sini hanya dua kali tanam dalam setahun akibat belum optimalnya jaringan irigasi.

"Kami yakin pembangunan irigasi itu dapat menjadikan lumbung pangan juga ekonomi petani meningkat," ujarnya.

Begitu pula, Suyadi, petani Desa Bejod Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak mengaku dirinya mendukung pembangunan jaringan irigasi itu.

Selama ini, petani kerapkali dibingungkan dengan tidak adanya jaringan irigasi.

"Kami berharap tahun ini juga jaringan irigasi sudah bisa difungsikan untuk musim tanam Oktober mendatang," katanya.

Kepala Bidang Irigasi, Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman (DSDAP) Provinsi Banten Ade Passi mengatakan, pembangunan jaringan irigasi itu tersebar di enam titik Daerah Irigasi (DI).

Keenam DI itu antara lain Cilangkahan, Cikoncang, Cipalabuh, Cisiih, Cikamunding 1 dan Cikamunding 2.

Pelaksanaan pembangunan tersebut diharapkan dalam waktu dekat bisa direalisasikan.

"Kami minta petani bersabar karena proyek pembangunan irigasi itu dalam proses lelang," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015