Lebak (AntaraBanten) - Pemerintah Kabupaten Lebak mengharapkan petani mandiri dalam pengelolaan usaha pertanian sehingga dapat mendongkrak pendapatan ekonomi, juga meningkatkan produksi pangan.

"Kami yakin jika petani itu mandiri maka tidak lagi membutuhkan bantuan dari pemerintah," kata Kepala Bidang Kelembagaan Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Lebak, A Yasin saat dihubungi di Lebak, Rabu.

Ia mengatakan selama ini kehidupan petani Kabupaten Lebak identik dengan kemiskinan akibat tingkat pendapatan ekonomi mereka relatif kecil.

Kebanyakan petani miskin itu adalah petani penggarap dengan lahan terbatas.

Pemerintah daerah mendorong kedepan petani bisa mandiri dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan-pelatihan, magang dan studi banding.

Sebab petani sebagai unit pelaku produksi sehingga dituntut mandiri untuk peningkatan kesejahteraan.

Untuk mencapai petani mandiri tentu harus memiliki wadah atau kelembagaan yang kuat dengan kesolidan, kekompakan antarpetani.

"Kami minta petani sadar untuk membentuk kelembagaan sehingga bisa diharapkan menjadi petani mandiri," katanya.

Menurut dia, saat ini petani masih banyak ditemukan sendiri-sendiri dan  tidak membentuk kelembagaan kelompok petani.

Pemerintah daerah mendorong agar seluruh petani terbentuk kelembagaan sehingga memudahkan pembinaan maupun bantuan produksi pangan.

Saat ini, jumlah kelembagaan petani yang ada tercatat 1.647 kelompok terdiri dari pangan, hortikultura dan palawija.

Mereka para petani belum mampu memberikan kesejahteraan bagi ekonomi keluarga karena belum kuatnya kelembagaan itu.

"Saya kira jika petani itu tidak memiliki kelembagaan maka pendapatan petani terpuruk," ujarnya. 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015