Lebak (AntaraBanten) - Batu kalimaya Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meriahkan pameran yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian bertempat di Plasa Pameran Industri Kemenperin, Jakarta, pada 21-24 April 2015.

"Kami merasa kewalahan melayani pengunjung membeli batu permata kalimaya Lebak hingga saling berdesakan," kata Kepala Bidang Industri Dinas Perindutrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Herisnen saat dihubungi di Lebak, Selasa.

Ia mengatakan, batu permata kalimaya asal Kabupaten Lebak tidak kalah kualitas dengan batu akik dari daerah lain, seperti dari Kalimantan yaitu Kecubung, King Safir, Red Borneo.

Begitu juga dari Maluku Utara yaitu Bacan Doko, Bacan Obi dan Bacan Palamea.

Keunggulan kalimaya itu, selain warna tidak menghilang juga sangat mempesona karena punya aneka warna, seperti black opal dengan warna hitam, coklat, kuning ungu, biru dengan warna pelangi.

Selain itu juga kalimaya memiliki jenis warna, di antaranya Kalimaya Putih, Kristal Hijau, Kristal Pelangi, warna Teh dan Kopi, Pelangi, Kristal susu dan lain-lain.

"Semua jenis warna kalimaya memiliki daya tarik tersendiri juga pancaran warna pelangi dapat berubah-ubah. Itulah kelebihan permata asal Lebak," katanya.

Menurut dia, selama ini kalimaya Lebak terbaik di dunia dibandingkan dari negara Australia, Amerika Latin dan Somalia.

Karena itu, pada pameran yang digelar Kemenperin mendapat apresiasi dari Menteri Perindustrian.

Selama ini, permintaan kalimaya menembus Pasar ASEAN dengan harga hingga ratusan juta rupiah tersebut.

Saat ini, penghasil permata kalimaya Lebak tersebar di Kecamatan Sajira, Maja, Cipanas, Cimarga dan Muncang.

Saat ini, kata dia, perajin kalimaya jumlahnya mencapai puluhan dan mereka berkembang dalam mengembangkan usaha tersebut.

"Kami terus mendorong kalimaya bisa merebut pasar dunia," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015