Tangerang (AntaraBanten) - Pemerintah Kota Tangerang, Banten meminta Kementerian Komunikasi dan Informasi segera menutup video tawuran antarpelajar Tangerang di situs Youtube.

Sekretaris Daerah Kota Tangerang Dadi Budaeri di Tangerang, Jumat mengatakan, video tawuran yang bisa diakses pelajar melalui situs Youtube dinilai menjadi pemicu utama tawuran.

Dengan melihat video tersebut, para pelajar menjadi terobsesi untuk melakukan kenakalan dan mengikuti sikap kakak kelas yang terdahulu melakukan tawuran.

"Sebagai langkah awal mengatasi tawuran pelajar di Tangerang, kita minta untuk ditutup video di Youtube yang memuat mengenai kenakalan remaja," tegasnya.

Rencana komunikasi dengan Kominfo, lanjut Sekda, akan dilakukan pekan depan setelah melakukan pembinaan kepada siswa yang terlibat tawuran beberapa waktu lalu.

Lalu, peran guru di setiap sekolah pun diminta untuk lebih optimal dalam membina siswa serta mengawasi kegiatannya.

Kegiatan tambahan di luar sekolah melalui organisasi seperti Paskibra, Pramuka, PMI dan lainnya agar lebih ditingkatkan dengan melibatkan siswa.

Begitu pula dengan pemberian sanksi kepada siswa yang terbukti melanggar aturan bahkan hukum secara tegas.

"Harus ada sanksi tegas agar siswa jera," ujarnya.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah sebelumnya telah meminta kepada Satpol PP untuk melakukan patroli rutin dalam mengatasi tawuran pelajar.

Begitu pula dengan penambahan kamera CCTV di lokasi yang kerap dijadikan arena tawuran pelajar agar dapat terpantau.

Sebelumnya, Ahmad Arifin yang merupakan pelajar SMK PGRI 2 Tangerang tewas akibat insiden tawuran di Cikokol (6/4).

Pelajar kelas dua tersebut tewas setelah kepalanya tertancap samurai.

Meski sudah mendapat perawatan medis di RSUD Kota Tangerang tetapi tidak tertolong.     

Hasil investigasi bersama yang dilakukan Dinas Pendidikan, pelajar yang terlibat tawuran itu berasal dari lima sekolah yang berbeda yaitu SMKN 4, SMKN 2, SMK Yuppentek 1 serta SMK PGRI 2 Tangerang dan SMK Voctech.

Kapolsekta Tangerang Kompol Bambang mengatakan, telah memeriksa sejumlah pelajar dari dua sekolah yang diduga terlibat tawuran.

"Begitu pula dengan barang bukti berupa samurai yang tertancap di kepala pelajar. Telah kita amankan untuk bahan penyelidikan," ujarnya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015