Tangerang (AntaraBanten) - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melakukan penyemprotan kandang unggas dalam mengantisipasi virus flu burung paskameninggalnya dua warga Cipondoh.


Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Iis Aisyah Rodiah di Tangerang, Jumat, mengatakan pihaknya telah melakukan upaya sterilisasi lingkungan di sekitar rumah korban yakni di Perum Puri Permata Taman Buah, Kelurahan Cipondoh.

Selain itu, pihaknya pun melaksanakan penyemprotan kandang dan pemberian disinfektan di RT 3 RW 12 dan menyimpan persediaan disinfektan sebanyak dua liter di Kelurahan.

"Kami juga telah melakukan pengambilan sampel di Pasar Pagi dan Pasar Kampung Gunung untuk diteliti selanjutnya," ujarnya.

Iis menambahkan, sejak Kamis pagi (26/3) tim Kemenkes yang terdiri dari Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2PL, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)  bersama Dinas Kesehatan Kota Tangerang melakukan penyelidikan epidemiologi dan investigasi.

"Kita mengambil investigasi di tiga tempat yakni rumah korban rumah sakit dan lingkungan sekitarnya," jelasnya.

Dijelaskan sebelumnya, kronologi meninggalnya dua warga Cipondoh yakni berawal saat Bapak N yang merupakan Pegawai Imigrasi Cabang Kelapa Gading beserta keluarga pada tanggal 8 Maret 2015 berlibur ke rumah orang tuanya di Bogor dan disana diketahui ada berbagai macam unggas.

Pada saat liburan tersebut, salah satu unggas yang dipelihara yakni burung hantu mati secara tiba-tiba.

Lalu, pada tanggal 17 Maret, putra dari Bapak N yang berinisial M mengalami demam tinggi dan dirawat di Eka Hospital lalu dipindahkan ke RS Persahabatan.

Kemudian pada tanggal 21 Maret, Bapak N pun mengalami sakit yang serupa dan dirawat di RS Husada Insani Tangerang.

Dalam proses perawatan tersebut, pada tanggal 24 Maret, bapak N meninggal dan dimakamkan di TPU Sepajang tanggal 25 Maret.

Sehari berikutnya yakni tanggal 26 Maret pukul 04.30 WIB, anak bapak N meninggal juga dan telah dimakamkan di TPU Selapajang Jaya.

"Kakak ipar korban yang tinggal tidak jauh dari rumah orang tuanya pada 26 Maret juga meninggal dunia," ujarnya.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan HM Subuh mengatakan Kementrian Kesehatan dan Dinkes Kota Tangerang akan melakukan pengawasan selama 14 hari sejak kejadian.

"Kita juga imbau kepada masyarakat untuk tidak cemas karena Kemenkes telah melakukan tindakan ke lapangan dan meminta agar tetap menjaga kebersihan dan tidak kontak dengan unggas," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015