Jakarta (Antara News) - Internet of Things (IoT) merupakan konsep baru dalam berinternet bahkan akan membuat perubahan secara radikal dalam gaya hidup manusia ke depan diperkirakan 559 miliar dolar AS akan diserap melalui konsep ini.


ToT bisa digambarkan melalui lemari es yang dapat terhubung dengan jaringan supermarket langganan untuk mengisi kebutuhan sehari-hari di dalam kulkas tersebut, demikian hasil riset Forst & Sullivan dalam rilis yang diterima Antara, Kamis.

Riset Forst & Sullivan menyebutkan bahwa IoT akan menjadi segmen paling berkembang di sektor industri teknologi pada tahun 2017. Tak kurang dari 559 miliar dolar AS akan diserap untuk IoT di kawasan Asia Pasifik pada tahun 2020.  

Menurut Andrew Milroy, Senior Vice President ICT Practice Asia-Pasifik Frost & Sullivan, yang jugapembicara pada Konferensi CommunicAsia 2015, bahwa kondisi ini  akan menciptakan beragam peluang sekaligus memberikan tekanan kepada para pelaku bisnis untuk segera melakukan pembaruan atau inovasi.

Di perusahaan, konsep ToT dipergunakan agar bisa terus terhubung dengan pelanggan dan meningkatkan efisiensi internal. Banyaknya informasi yang berasal dari pelanggan, melalui berbagai perangkat pintar mendorong perusahaan  mengetahui bagaimana caranya memahami sebuah perubahan tren dan isu.

Melalui sebuah sikat gigi pintar misalnya, dokter gigi akan bisa mengetahui seberapa sering seorang pasien menggosok giginya dan apakah sudah dilakukan dengan benar. Informasi ini akan membuat sang dokter mampu memahami kondisi pasien dengan lebih baik sebelum sang dokter datang ke klinik. 

Inilah salah satu kondisi yang membuka peluang bagi Big Data dan Analisis Bisnis untuk mengola informasi mentah menjadi informasi strategis guna menghadapi tantangan bisnis yang makin kompleks.

Perubahan pada skala besar tadi pada akhirnya membawa perubahan gaya hidup individu dimana beberapa teknologi terkini mampu mencuri perhatian. 

Munculnya cetak 3D hingga produk wearable (perangkat elektronik yang bisa dikenakan seperti jam, gelang dan kacamata) telah mendorong masyarakat untuk bisa mengakses informasi dan menghasilkan data. 

Sebagai contoh, seorang yang melakukan jogging di taman, bisa memperoleh informasi mengenai waktu tempuh jogging dan denyut jantung. Informasi yang diperoleh akan membuat sang pengguna dapat memantau tingkat kebugaran . Jika dia bersedia berbagi informasi secara sukarela dengan perusahaan asuransi untuk menunjukkan tingkat kesehatannya maka hal ini akan membantu mengamankan sebuah kesepakatan yang lebih baik dalam hal penentuan premi.

Kini, internet bukan lagi soal sekedar terhubung satu dengan lainnya tapi juga bagaimana perangkat pintar akan saling membagi informasi penting pada para penggunanya di mana pun berada. 

Saat ini, di Indonesia, diperkirakan terdapat tujuh miliar perangkat yang terhubung dengan lebih dari 470 juta pelanggan ponsel dan lebih dari 200 juta pengguna internet aktif pada tahun 2020 nanti. Ini menciptakan pasar setara 3,86 miliar dolar AS, serta ponsel pintar murah akan memicu perkembangan IoT. 

Wujud IoT ini akan ditampilkan di  CommunicAsia 2015, EntepriseIT 2015 dan BroadcastAsia 2015 pada tanggal 2-5 Juni 2015 di Marina Bay Sands, Singapura.
 

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015