Serang (AntaraBanten) - Dinas Kebudayaan dan Priwisata Banten mendorong pengembangan destinasi pariwisata unggulan di delapan kabupaten/kota dalam upaya memicu pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Kami meminta kabupate/kota untuk mengusulkan kegiatan-kegiatan unggulan bidang pariwisata dan budaya. Ini akan menjadi program prioritas pengembangan budaya dan pariwisata 2016," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten Ali Fadilah di Serang, Selasa.
Ali mengatakan untuk melaksanakan program pada 2016, saat ini Disbudpar Provinsi menampung usulan-usulan kegiatan dan potensi unggulan dari kabupaten/kota, serta untuk peningkatan program yang sudah sudah menjadi even-even nasional dalam pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata.
"Banyak potensi unggulan daerah seperti contoh Kabupaten Pandeglang dengan Tanjung Lesung dan Pantai Carita. Nah kedepannya kegiatan apa yang bisa dikembangkan dari potensi unggulan tersebut. Sehingga bisa memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah itu sendiri," kata Ali Fadilah pada Forum Satuan Keraja Perangkat daerah (SKPD) bidang Bidaya dan Pariwisata di Banten.
Menurut Ali, dari 18 kawasan wisata di Banten yang tersebar di delapan kabupaten/kota dengan jumlah destinasi wisata lebih dari 500 destinasi, memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing di daerah yang bisa ditingkatkan dan dikembangkan.
"Kabupaten Serang memiliki Pantai Anyer, Kota Serang dengan Banten Lama dan destinasi wisata religiusnya. Begitu juga di wilayah Tangerang dengan potensi -potensi lainnya," kata Ali Fadilah.
Sedangkan untuk program jangka pendeknya, kata Ali, Disbudpar Banten saat ini tengah mempersiapkan untuk penyelengagraan even nasional Festval Film Indonesia (FFI) yang akan diselenggarakan di Banten serta rencana pembangunan museum Banten yang masih dalam proses perencanaan.
Sementara Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Sigit Switarto mengatakan, pembangunan pariwisata harus dikelola dengan optimal sesuai dengan potensi yang ada di masing-masing daerah, dengan tujuan bisa meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan daerah, baik untuk provinsi maupun kabupaten/kota. Selain itu, pembangunan sektor pariwisata Banten juga harus dilakukan secara terintegrasi, yakni adanya keterkaitan satu sektor dengan sektor lainnya, seperti perhotelan dengan industri UMKM dan sektor lainnya seperti perikanan atau produksi makanan lokal.
"Kalau dikelola dengan baik, kontribusi bagi pendapat asli daerah dan juga masyarakat sekitar dari sektor pariwisata ini cukup besar. Banyak daerah lain yang sudah berhasil seperti di Bali dan Yogyakarta. Banten dengan potensi yang besar ini juga harus bisa," kayta Sigit saat membuka kegiatan Forum SKPD Bidang Budaya dan Pariwisata Provinsi Banten tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015
"Kami meminta kabupate/kota untuk mengusulkan kegiatan-kegiatan unggulan bidang pariwisata dan budaya. Ini akan menjadi program prioritas pengembangan budaya dan pariwisata 2016," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten Ali Fadilah di Serang, Selasa.
Ali mengatakan untuk melaksanakan program pada 2016, saat ini Disbudpar Provinsi menampung usulan-usulan kegiatan dan potensi unggulan dari kabupaten/kota, serta untuk peningkatan program yang sudah sudah menjadi even-even nasional dalam pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata.
"Banyak potensi unggulan daerah seperti contoh Kabupaten Pandeglang dengan Tanjung Lesung dan Pantai Carita. Nah kedepannya kegiatan apa yang bisa dikembangkan dari potensi unggulan tersebut. Sehingga bisa memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah itu sendiri," kata Ali Fadilah pada Forum Satuan Keraja Perangkat daerah (SKPD) bidang Bidaya dan Pariwisata di Banten.
Menurut Ali, dari 18 kawasan wisata di Banten yang tersebar di delapan kabupaten/kota dengan jumlah destinasi wisata lebih dari 500 destinasi, memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing di daerah yang bisa ditingkatkan dan dikembangkan.
"Kabupaten Serang memiliki Pantai Anyer, Kota Serang dengan Banten Lama dan destinasi wisata religiusnya. Begitu juga di wilayah Tangerang dengan potensi -potensi lainnya," kata Ali Fadilah.
Sedangkan untuk program jangka pendeknya, kata Ali, Disbudpar Banten saat ini tengah mempersiapkan untuk penyelengagraan even nasional Festval Film Indonesia (FFI) yang akan diselenggarakan di Banten serta rencana pembangunan museum Banten yang masih dalam proses perencanaan.
Sementara Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Sigit Switarto mengatakan, pembangunan pariwisata harus dikelola dengan optimal sesuai dengan potensi yang ada di masing-masing daerah, dengan tujuan bisa meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan daerah, baik untuk provinsi maupun kabupaten/kota. Selain itu, pembangunan sektor pariwisata Banten juga harus dilakukan secara terintegrasi, yakni adanya keterkaitan satu sektor dengan sektor lainnya, seperti perhotelan dengan industri UMKM dan sektor lainnya seperti perikanan atau produksi makanan lokal.
"Kalau dikelola dengan baik, kontribusi bagi pendapat asli daerah dan juga masyarakat sekitar dari sektor pariwisata ini cukup besar. Banyak daerah lain yang sudah berhasil seperti di Bali dan Yogyakarta. Banten dengan potensi yang besar ini juga harus bisa," kayta Sigit saat membuka kegiatan Forum SKPD Bidang Budaya dan Pariwisata Provinsi Banten tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015