Tangerang (AntaraBanten) - Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek meresmikan gedung pelayanan terpadu Dr Adhyatama di RS Sitanala di Kota Tangerang, Banten, Rabu.

Menkes mengatakan, adanya nama Dr Adhyatama di gedung pelayanan ini merupakan sebagai bentuk terima kasih atas jasanya membina rumah sakit selama periode 1065 - 1971.

"Keberadaan RS ini diharapkan dapat menurunkan angka kecatatan pada penderita secara siginifikan," ujar Menkes di RS Sitanala.

Gedung Pelayanan terpadu Dr Adhyatama terdiri dari tiga lantai mencakup pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat inap, pelayanan kamar operasi serta pelayanan intensive care unit (ICU).

RSK Sitanala dibangun dalam kurun waktu tiga tahun sejak 2012 hingga 2014 dengan kelengkapan sarana dan prasarana gedung tersebut bersumber dari dana penerimaan negara bukan pajak dan badan layanan umum.

Dijelaskannya, sebagai RS Khusus kelas A, Sitanala mempunyai tiga dan fungsi sebagai tempat rujukan tertinggi bagi penanganan kasus kusta dan dapat menampung RS di sekitarnya dalam pelayanan kekhususan.   

"RS Sitanala pun bisa menjadi sarana pendidikan, penelitian dan pengembangan bagi tenaga medis maupun para medis dalam pengobatan kusta khususnya rehabilitasi kusta," paparnya.

Dalam peresmian tersebut, hadir diantaranya Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes, Akmal Taher, Direktur RS Kustan Sitanala Liliaana Lazuardy, Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah serta perwakilan Dinas Kesehatan dari Provinsi Banten.

RS Sitanala didirikan sejak tahun 1956 sebagai leprosarium kusta dengan nama Leprosarium Sewan dan berkembang menjadi Pusat Rehabilitasi Sitanala.

Saat ini, RSK Sitanala memiliki 18 poliklinik yang terdiri dari poliklinik kusta, poliklinik umum, poliklinik gigi dan 15 poliklinik spesialis.

Ada juga rawat inap kusta, rawat inap umum, IGD, ICU, pelayanan bedah, pelayanan rehabilitasi serta pelayanan penunjang berupa laboratorium, radiologi, gizi, farmasi.

Dengan 200 tempat tidur, pasien umum lebih banyak dibandingkan pasien kusta. Begitu pula pasien inap umum sekitar 84 persen dan pasien kusta 16 persen.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015