Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu daerah yang “zero case’ (kasus nol red) penyakit mulut dan kuku (PMK) dan ini menjadi Kado Terindah Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-77

PJ. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pandeglang Drs. H. Taufik Hidayat, MSi selaku Ketua Satuan Tugas (satgas) PMK Kabupaten Pandeglang menyatakan, tidak munculnya kembali kasus PMK belakangan ini patut diapresiasi.

Baca juga: Perkuat fungsi Puskeswan, Pemkab Pandeglang tingkatkan fasilitas Sarpras dan SDM kesehatan hewan

Menurutnya, Satgas PMK secara masif dan terkoordinasi bahu membahu telah melakukan upaya pengendalian dan penanganan PMK pada ternak sapi, kerbau, kambing dan domba di Kabupaten Pandeglang.

“Satgas telah melakukan langkah-langkah nyata dalam menekan, mengendalikan dan menangani PMK. Alhamdulillah sampai hari ini Selasa tanggal 16 Agustus 2022 sudah tidak ada kasus PMK yang ditemui (zero case) di Kabupaten Pandeglang,” ujar Taufik Hidayat, Selasa (16/08/2022).
Petugas Paramedik Veteriner UPT Puskeswan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang bersiap melakukan vaksinasi PMK di lokasi ternak sapi Kampung/Desa Kolelet Kecamatan Picung, belum lama ini


Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang Dr. Nasir, SP., MBA., MP. mengungkapkan, pada Juni 2022 terdapat 28 ekor ternak sapi dan kerbau tertular PMK

Dia mengatakan sejak itu pihaknya telah melakukan langkah-langkah pengendalian PMK secara terukur diantaranya melalui observasi intensif dilakukan dengan peningkatan biosecurity, pemberian vitamin antibiotik dan herbal dan pada akhir Juli 2022 kasus teratasi dengan 23 ekor sembuh dan 5 ekor dipotong.

“Sejak pertengahan Juli hingga hari ini beberapa langkah konkrit penanganan PMK seperti peningkatan biosecurity, peningkatan imun tubuh ternak, vaksinasi oleh tim medik dan paramedik veteriner, serta terus memberikan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada peternak dan  masyarakat luas tentang wabah PMK terus dilakukan,” imbuhnya.

Keberhasilan menekan angka kasus sampai pada angka nol saat ini menurut Nasir berkat kerjasama yang baik antar dinas terkait, TNI Polri, kecamatan dan penyuluh pertanian  di lapangan.
Petugas Paramedik Veteriner UPT Puskeswan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang bersiap melakukan vaksinasi PMK di lokasi ternak sapi Kampung/Desa Kolelet Kecamatan Picung, belum lama ini


Dikatakan berdasarkan angka tetap (ATAP) 2021 data populasi ternak rentan di Kabupaten Pandeglang sebanyak 448.736 ekor, terdiri dari 926 ekor Sapi, 13.400 ekor kerbau, 225.410 ekor kambing dan 209.000 ekor domba. “Ini harus aman, lalulintas ternak terutama pembelian ternak dari luar Pandeglang harus terawasi, terdata,” tegasnya.

Nasir mengungkapkan, saat ini Vaksinasi PMK 400 dosis sudah terlaksana, 200 dosis untuk 100 ekor dosis 1 dan 2, sementara 200 dosis 1 untuk periode kedua ini.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang mendukung upaya yang dilakukan oleh DPKP dalam menjaga agar kasus PMK dapat ditekan bahkan zero kasus sampai akhir tahun 2022.

“Dalam waktu dekat Satgas Penanganan PMK akan menetapkan petugas penanda dan pendata ternak dari unsur Dinas terkait, PPL, TNI, POLRI sehingga nanti data ternak rentan terdata dan memudahkan dalam pencatatan (barcode) yang akan dipasang di telinga ternak (eartag) seperti halnya peduli lindungi pada kasus covid-19”, pungkas Dr. Nasir.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022