Konsultan laktasi dan instruktur pijit bayi RS Sari Asih Ciputat, Tangerang Selatan, dr. Hikmah Kurniasari mengatakan ibu yang baru melahirkan tak perlu khawatir kondisi air susu ibu (ASI) yang sedikit pada hari pertama.

Hikmah Kurniasari di Tangerang, Jumat, dalam keterangannya menyebutkan alasan tidak perlu khawatir yaitu karena jumlah yang keluar sesuai dengan kapasitas lambung bayi yakni 5-7 ml.

“Seringkali di hari-hari pertama menyusui sejak bayi lahir itu merasa ASI nya tidak keluar atau sedikit, sehingga berpikir tidak ada ASI di dalamnya, kemudian ibu merasa kuatir dan memilih susu formula untuk buah hatinya,” katanya.

Ia menuturkan pada hari-hari pertama, jumlah ASI yang keluar masih sedikit sesuai dengan kapasitas lambung bayi yaitu sekitar 5-7 ml. Kemudian akan bertambah menjadi 22-27 ml pada hari ketiga dan menjadi sekitar 45-60 pada satu minggu.

"ASI pertama disebut kolostrum dan berwarna bening dan kuning keemasan dengan jumlah terbatas namun istimewa mengandung tinggi beta karoten yang diubah menjadi vitamin A yang dibutuhkan untuk kesehatan bayi," ujarnya.

Dijelaskannya, kolostrum juga mengandung tinggi protein yang dapat memberikan daya tahan tubuh bagi bayi dan penting untuk saluran pencernaan bayi.

“Perasaan di hari-hari pertama menyusui bagi ibu sangat beragam. Bahagia, bercampur takut, khawatir, atau bingung merupakan seringkali dialami ibu sehingga dengan pengetahuan yang benar bagi ibu untuk menghadapinya demi kebaikan buah hati,” katanya.

Ia menambahkan, menyusui adalah fase yang penuh tantangan setelah melahirkan terutama bagi bunda yang baru pertama kali menyusui. Berbagai drama penuh tantangan seringkali mewarnai hari-hari saat menyusui, seperti ASI sedikit, puting lecet, payudara bengkak, mastitis ( peradangan pada jaringan payudara), dan beragam tantangan lainnya.

Ia menyarankan sejak hamil, ibu perlu berkonsultasi dengan ahli nya agar saat sang buah hati hadir di pangkuan, pengetahuan yang benar tentang menyusui sudah didapat sehingga jika terjadi kendala dapat lebih mudah diatasi dengan didampingi oleh tenaga kesehatan kompeten.

"Dukungan bagi ibu menyusui diperlukan dari berbagai pihak terutama dari orang terdekat yaitu suami, dan keluarga yang tinggal satu rumah sangat diperlukan sehingga dapat berhasil menyusui," katanya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022