Meski mengaku sempat terkendala faktor cuaca saat tampil di cabang olahraga para-renang ASEAN Para Games 2022 yang berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, Kamis, Zaki Zulkarnain sukses menggondol medali emas.
"Karena cuaca, panas ya. Jadi, saat pembalikan gaya kupu-kupu ke punggung itu saya pusing. Karena langsung menghadap ke matahari," kata Zaki.Baca juga: Menpora Zainudin sampaikan empat poin penting persiapan ASEAN Para Games 2022
Dari pengalamannya, kata Zaki, biasanya perlombaan para-renang digelar di dalam ruangan (indoor), sementara pada APG 2022 di gelanggang renang Stadion Jatidiri.Semarang yang terbuka (outdoor).
Cuaca yang sangat panas membuat atlet asal Riau itu sempat mengalami pusing saat pergantian gerak dari gaya kupu-kupu ke gaya punggung di nomor 200 meter gaya ganti perorangan putra SM8.
"Even ini biasanya (indoor), waktu di Jakarta kemarin (Asian Para Games 2018) kan 'indoor'. Mungkin tadi (pusing) karena faktor cuaca," katanya.
Namun, Zaki sanggup mengatasi pusingnya dan melaju hingga akhirnya mencapai finis, bahkan dengan catatan waktu tercepat, yakni 2 menit 39,14 detik.
Di urutan kedua, perenang Kamboja Muoy Yun (3 menit 2,73 detik), diikuti perenang Filipina Edwin Villanueva dengan waktu 3 menit 14,72 detik.
"Saya gunakan semua tenaga yang ada. Jangan kemudian, 'aduh pusing, ya sudah'. Kalau masih ada tenaga, ya keluarkan aja," kata Zaki.
Zaki mengaku sebenarnya baru pertama kali ini turun di nomor gaya ganti, namun persiapan yang dilakukannya telah mengantarkannya meraih gelar juara di nomor tersebut.
"Ini sebenarnya saya belum pernah turun di gaya ganti. Baru pertama kali di even ini mengikuti gaya ganti. Sebelumnya di Asian Para Games 2018 di Jakarta turun di nomor 50 dan 100 meter gaya bebas," katanya.
Selain di nomor 200 meter gaya ganti perorangan putra SM8, Zaki sudah mengantongi tiga medali emas, yakni 100 meter gaya bebas putra S8.
Lalu, dua nomor beregu di estafet 4x100 meter gaya ganti putra 34 point dan 4x100 meter gaya bebas putra 34 point.
Masih ada satu nomor tersisa, yakni 50 meter gaya bebas yang akan membuatnya menyapu bersih jika sukses menggondol medali emas.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
"Karena cuaca, panas ya. Jadi, saat pembalikan gaya kupu-kupu ke punggung itu saya pusing. Karena langsung menghadap ke matahari," kata Zaki.Baca juga: Menpora Zainudin sampaikan empat poin penting persiapan ASEAN Para Games 2022
Dari pengalamannya, kata Zaki, biasanya perlombaan para-renang digelar di dalam ruangan (indoor), sementara pada APG 2022 di gelanggang renang Stadion Jatidiri.Semarang yang terbuka (outdoor).
Cuaca yang sangat panas membuat atlet asal Riau itu sempat mengalami pusing saat pergantian gerak dari gaya kupu-kupu ke gaya punggung di nomor 200 meter gaya ganti perorangan putra SM8.
"Even ini biasanya (indoor), waktu di Jakarta kemarin (Asian Para Games 2018) kan 'indoor'. Mungkin tadi (pusing) karena faktor cuaca," katanya.
Namun, Zaki sanggup mengatasi pusingnya dan melaju hingga akhirnya mencapai finis, bahkan dengan catatan waktu tercepat, yakni 2 menit 39,14 detik.
Di urutan kedua, perenang Kamboja Muoy Yun (3 menit 2,73 detik), diikuti perenang Filipina Edwin Villanueva dengan waktu 3 menit 14,72 detik.
"Saya gunakan semua tenaga yang ada. Jangan kemudian, 'aduh pusing, ya sudah'. Kalau masih ada tenaga, ya keluarkan aja," kata Zaki.
Zaki mengaku sebenarnya baru pertama kali ini turun di nomor gaya ganti, namun persiapan yang dilakukannya telah mengantarkannya meraih gelar juara di nomor tersebut.
"Ini sebenarnya saya belum pernah turun di gaya ganti. Baru pertama kali di even ini mengikuti gaya ganti. Sebelumnya di Asian Para Games 2018 di Jakarta turun di nomor 50 dan 100 meter gaya bebas," katanya.
Selain di nomor 200 meter gaya ganti perorangan putra SM8, Zaki sudah mengantongi tiga medali emas, yakni 100 meter gaya bebas putra S8.
Lalu, dua nomor beregu di estafet 4x100 meter gaya ganti putra 34 point dan 4x100 meter gaya bebas putra 34 point.
Masih ada satu nomor tersisa, yakni 50 meter gaya bebas yang akan membuatnya menyapu bersih jika sukses menggondol medali emas.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022