Tangerang (AntaraBanten) - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, menyiapkan anggaran sebesar Rp2 miliar untuk penangganan bencana agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan korban.

"Dana itu tidak saja bagi korban banjir tetapi juga kebakaran atau angin puting beliung," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Rabu.

Dia mengatakan dana tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 yang telah disetujui DPRD setempat.

Namun jumlah dana itu dapat saja bertambah karena tergantung pada  situasi dan kondisi penangganan bencana yang melanda wilayah ini supaya dapat diatasi secara maksimal.

Ahmed mengatakan pihaknya telah mengandeng sejumlah pihak untuk mengantisipasi bencana termasuk dengan aparat Polresta Tangerang serta instansi lainnya.

Bahkan dalam penangganan banjir pihaknya sudah menjalin kerja sama aparat Polresta Tangerang dengan melakukan simulasi di Situ Tigaraksa untuk mengevakuasi korban.

Demikian pula aparat mengunakan perahu karet dan peralatan lain pendukung supaya mengurangi jumlah korban dengan pertolongan segera ke rumah sakit terdekat.

Menurut dia, pihaknya sudah mendata sejumlah titik rawan bencana banjir dan angin puting beliung serta kebakaran melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Teteng Jumara memperkirakan terdapat delapan kecamatan merupakan rawan banjir sehingga telah mempersiapkan langkah untuk antisipasi mulai dari perahu karet hingga penyediaan dapur umum.

Teteng menambahkan pihaknya berpatokan pada prakiraan BMKG bahwa hujan akan melanda wilayah ini mulai akhir Januari hingga Februari 2015.

Sedangkan lokasi rawan banjir tersebut seperti di Kecamatan Tigaraksa, Kresek, Pakuhaji, Cikupa, Balaraja, Gunung Kaler, Kelapa Dua dan Kecamatan Pasar Kemis.

Namun penyebab banjir, katanya, biasanya akibat meluapkan Sungai Cimanceuri, Cidurian, Cirarap dan beberapa anak Sungai Cisadane lainnya.

Selain itu, keberadaan rumah warga yang letaknya lebih rendah dari permukaan sungai menyebabkan air hujan dengan mudah mengenangi perkampungan penduduk.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015