Lebak (AntaraBanten) - Sebanyak 25 dari 28 kecamatan  di Kabupaten Lebak, Banten, masuk peta rawan longsor jika curah hujan di atas normal.

"Kami meminta warga agar meningkatkan kewaspadaan bencana longsor sehubungan curah hujan saat ini cenderung meningkat," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Rabu.

Ia menyebutkan, peta longsor tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung.

Bencana longsor di Kabupaten Lebak terbagi dua yakni kapasitas menengah dan tinggi.

Longsor tahap menengah adanya zona pergerakan tanah di lokasi curam atau tebing akibat curah hujan di atas normal.

Ke-25 kecamatan itu antara lain Kecamatan Rangkasbitung, Muncang, Cimarga, Sobang, Bayah, Kalanganyar, Cibeber, Cijaku, Malingping, Cileles, Cikulur, Lebakgedong dan Cilograng.

Begitu juga Kecamatan Cipanas, Cihara, Maja, Wanasalam, Panggarangan, Leuwidamar, Cirinten, Bojongmanik, Gunungkencana, Cigemblong, Banjarsari, dan Sajira.

Bahkan, belum lama ini longsor menerjang wilayah Kecamatan Sobang, Cimarga dan Rangkasbitung.

Akibat longsor itu tercatat 15 rumah dan diantaranya sembilan rumah rusak berat.

Namun, bencana alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

"Kami saat ini masih menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor sampai dengan Maret mendatang," katanya.

Menurut dia, kecamatan yang masuk rawan longsor tersebut karena tofografinya perbukitan dan pegunungan.

Selain itu juga terdapat daerah aliran sungai.

"Jika curah hujan di atas normal maka dipastikan terjadi pergerakan tanah,terutama daerah perbukitan dan pegunungan," katanya.

Koordinator Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak Aan Wiguna mengatakan bahwa pihaknya mempersiapkan tim guna membantu warga yang tertimpa musibah, baik banjir maupun tanah longsor.

"Kami sudah siap melayani masyarakat saat terjadi bencana alam," katanya.

Ia menjelaskan saat ini jumlah anggota relawan Tagana tercatat 228 personel yang tersebar di 28 kecamatan.

"Relawan Tagana Lebak selalu siap 24 jam dalam memberikan bantuan pertolongan kepada warga yang tertimpa musibah. Kami juga selalu menjalin komunikasi aktif baik dengan unsur desa, muspika, hingga BPBD Lebak," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015