Serang (AntaraBanten) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang, Banten, mendukung pengembangan industri kreatif dari olahan pohon bambu di Kota Serang yang ditawarkan Lembaga Swadaya Masyarakat 'Banten Creative Comunity' (BCC).

Ketua Komisi IV DPRD Kota Serang Firdaus Ghozali di Serang, Selasa, mengatakan pihaknya bersama Pemkot Serang menyambut baik tawaran yang disampaikan masyarakat melalui BCC untuk pengembangan tanaman bambu, dalam upaya mendorong pemberdayaan masyarakat melalui industri kreatif dengan berbagai olahan bambu dan pemanfaatan lainnya seperti yang dikembangkan di Rajapolah, Tasikmalaya.

"Kemarin kami sudah beraudiensi dengan Pemkot Serang dan masyarakat yang menamakan Banten Creative Comunity. Kami bersama Pemkot Serang yang diwakili wakil wali kota Serang dan dinas terkait, menyambut baik ajakan masyarakat ini," kata Firdaus Ghozali.

Menurut Gozali, pemanfaatan tanaman bambu tersebut bisa mendorong pemberdayaan masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian hidup serta mencerminkan kota yang ramah lingkungan, ramah ekonomi, serta didalamnya memberdayakan masyarakat.

"Tema besarnya dalam kegiatan ini yakni 'Save Our Vilage'. Pemkot Serang akan menjadi pilot project dalam kegiatan ini di Banten," kata Firdaus.

Menurut dia, membangun kota ramah lingkungan, ramah ekonomi, dan pemberdayaan masyarakatnya, sejalan dengan program Pemkot Serang. 

"Menjadikan kota yang ramah lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan ramah ekonomi ini tentunya idaman semua daerah. Maka dari itu perlu kita dukung jika ada elemen, organisasi atau lembaga swadaya masyarakat yang hendak melakukan itu seperti LSM BCC," kata Firdaus Gozali.

Dalam pertemuan tersebut, kata Firdaus, hadir Wakil Wali kota Serang, Sulhi Choir, Asda II Komarudin, dan para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait diantaranya Kepala Dinas Tata Kota (DTK), Bappeda, Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi (Disdagperinkop), Dinas Pertanian dan Kelautan, dan Badan Lingkungan Hidup (BLH).

"Pemkot Serang sudah sepakat memasukkan program ini di Tahun 2015. Kalaupun pada APBD murni belum diprogramkan, bisa di APBD Perubahan," kata Politisi Partai Demokrat tersebut.

Langkah awal yang akan dilakukan Pemkot Serang, kata dia, akan mendorong masyarakat yang memiliki lahan-lahan yang tidak produktif atau tidak diolah, untuk memulai menanam bambu. Setelah itu, nantinya masyarakat bisa didorong untuk mengolah dan memberdayakannya untuk kerajinan tangan, aksesoris, bangunan-bangunan atau kontruksi.

Sementara Presiden Banten Creative Comunity (BCC) Usep Mujani mengatakan sejauh ini pihaknya masih kesulitan lahan yang cukup untuk penanaman bambu.

Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada Pemkot Serang untuk memfasilitasi penyediaan lahan yang cukup, dan sebagai timbal baliknya akan membagi pengetahuan kepada masyarakat akan manfaat dari pohon bambu.

"Paradigma di masyarakat saat ini, bambu itu dianggap simbol kemiskinan. Ini yang harus diubah," kata Usep.

Ia mengatakan, ada empat konsep yang ditawarkan BCC diantaranya, yakni pengelolaan sampah dengan menyediakan tong sampah yang terbuat dari bambu, pemberdayaan bambu jadi produk kratif mulai dari hulu sampai hilir serta membangun mina politan di Pelabuhan Karangantu.

Sementara itu, Wakil Wali kota Serang Sulhi Choir berjanji akan menyinergikan pengembangan bambu tersebut dengan program yang ada di dinas terkait, mengingat bambu tersebut banyak manfaatnya, salah satunya bisa untuk konservasi air.

"Kita akan masukan dan disinergikan dengan program kegiatan di SKPD terkait. Untuk lahan, nanti akan kita bahas dan bisa menggunakan lahan publik," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015