Lebak (AntaraBanten) - Seorang anak usia di bawa lima tahun penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lebak, Banten, meninggal dunia setelah mendapat perawatan Rumah Sakit Misi Rangkasbitung.

"Kami membawa anak hari Selasa (20/1) ke Rumah Sakit Misi karena kondisinya demam tinggi," kata Tohari, warga Komplek Pendidikan Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Minggu.

Ia mengatakan bahwa anaknya bernama Suci Dwi Ramadani (2) mengalami demam tinggi karena suhu badanya panas dingin.

Selain itu juga kulitnya terdapat bintik kemerah-merahan.

Melihat kondisi kesehatan anaknya memburuk, keluarga membawa ke Rumah Sakit Misi Rangkasbitung.

Namun, trombosit anaknya terus turun hingga Sabtu (24/1) pukul 18.00 WIB meninggal dunia.

"Kami menerima kehendak Allah Swt yang telah memanggil anak kesayanganya itu. Semoga diberikan tempat surga bagi anak yang masih suci," katanya.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah meminta Puskesmas mewaspadai penyebaran penyakit DBD sehubungan curah hujan cenderung meningkat selama beberapa pekan terakhir.

Biasanya, curah hujan tinggi bisa menimbulkan penyebaran penyakit DBD melalui gigitan nyamuk aedes aegypti yang berkembang pada genangan air itu.

Karena itu, masyarakat diminta mengaktifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M (menimbun, menguras dan menutup) barang-barang bekas agar tidak dijadikan populasi nyamuk DBD.

Selain itu juga mengenakan kelambu, menggunakan obat nyamuk, menutup lubang potongan bambu dan menyebar abate di kamar mandi.

Gerakan PSN ini, kata dia, untuk mencegah kasus kejadian luar biasa (KLB) berbagai penyakit menular,diantaranya penyakit DBD itu.

"Kami berharap petugas Puskesmas dan masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan penyakit DBD agar tidak terjadi kasus KLB," katanya.

Berdasarkan data penderita DBD sejak Januari 2015 tercatat lima orang dan dua diantaranya warga Rancapinang Rangkasbitung.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015