Serang (AntaraBanten) - Ratusan perahu nelayan tradisional terpaksa hanya ditambatkan di Pelabuhan Nusantara Karangantu Kota Serang, Banten, menyusul berlangsungnya musim angin barat yang membahayakan keselamatan jika melaut.


"Kami selama tiga pekan terakhir ini tidak berani melaut karena angin cukup kencang disertai gelombang tinggi di Perairan Banten bagian utara," kata Amin, nelayan Pelabuhan Nusantara Karangantu saat dihubungi, Senin.

Ia mengatakan dirinya bersama ratusan nelayan lainya tidak melaut karena cuaca kurang bersahabat.

Selain angin kencang juga diwarnai ketinggian gelombang yang mencapai sekitar tiga meter.

Tiupan angin bergerak dari barat sehingga perahu kecil dengan mesin "beleketek" tidak kuat menahan cuaca ekstrem tersebut.

"Kami lebih baik memilih di rumah daripada melaut karena risiko kecelakaan cukup tinggi," ujarnya.

Seorang nelayan Pelabuhan Nusantara Karangantu lainya, Yanto mengatakan dirinya terpaksa menambatkan perahunya sambil menunggu cuaca kembali normal.

Selama ini, tangkapan ikan tampak sepi karena cuaca buruk yang melanda Perairan Banten bagian utara sehingga berdampak terhadap pendapatan nelayan.

Cuaca buruk tersebut sudah berlangsung tiga pekan hingga kini belum kembali normal.

Tiupan angin bergerak dari barat sehingga nelayan tradisional merasa ketakutan terjadi kecelakaan.

"Kami saat ini menganggur dan lebih banyak waktu dihabiskan dengan mengecat perahu juga memperbaiki alat tangkap," katanya.

Dari pantauan, terlihat ratusan perahu nelayan itu hanya ditambatkan di  kolam Pelabuhan Nusantara Karangantu sejak berlangsung musim angin barat.

Mereka para nelayan sambil menunggu cuaca normal melakukan aktivitas pengecatan perahu dan memperbaiki alat tangkap.

"Kami berharap cuaca kembali normal dan nelayan bisa melaut untuk menghidupi keluarga," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015