Lebak (AntaraBanten) - Warga Kabupaten Lebak, Banten, diminta mengoptimalkan pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) sehubungan curah hujan di daerah itu cenderung meningkat.

"Kami mengajak warga meningkatkan kewaspadaan penyebaran penyakit demam berdarah dengue atau DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Maman Sukirman saat dihubungi di Lebak, Minggu.

Ia mengatakan, saat ini jumlah penderita DBD sejak awal Januari 2015 hingga kini tercatat lima kasus.

Kelima kasus DBD itu mendapat perawatan medis di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.

Bahkan, salah seorang penderita sempat terjadi penurunan trombosit 75.000 dari 150.000 normalnya.

Namun, semua penderiata DBD yang dirawat itu kembali sembuh dan belum menerima laporan korban jiwa.

Untuk mencegah penyeberan DBD itu diharapkan masyarakat mengoptimalkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui kegiatan gotong royong kebersihan lingkungan.

Selain itu juga melakukan gerakan 3M (mengubur, menguras, menutup) dan pemberian abatesasi guna mematikan mata rantai penyebaran DBD.

Sebab penderita DBD bisa mematikan jika tidak segera ditangani oleh tenaga medis.

Karena itu, gerakan PSN dengan 3 M dapat mencegah berkembangbiaknya nyamuk aedes aegepty.

"Kami menilai gerakan itu sangat efektif untuk memutuskan mata rantai penyebaran DBD karena mematikan hingga jentik-jentik nyamuknya," ujarnya.

Menurut dia, gerakan 3M itu yakni menguras penampungan air/bak mandi, menutup rapat-rapat tempat  penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan secara teratur.

Begitu juga warga mengenakan kelambu, menggunakan obat nyamuk, menutup lubang potongan bambu dan menyebar abate di kamar mandi.

Ia juga menginstruksikan kepada seluruh petugas Puskesmas agar mewaspadai penyakit DBD selama musim hujan.

Penularan penyakit DBD ditimbulkan akibat lingkungan kurang bersih, sehingga memungkinkan berkembangbiaknya nyamuk aedes aegepty.

Selama ini, lanjut Maman, pihaknya belum menerima laporan kejadian luar biasa (KLB) karena sebelumnya sudah dilakukan penyuluhan serta pengasapan di daerah endemik DBD.

Namun demikian, pihaknya akan bergerak cepat jika ada penemuan DBD untuk dilakukan penelitian epidemiologi oleh petugas kesehatan.

"Bila positif terjangkit DBD tentu kami akan melakukan pengasapan," katanya.

Kepala Puskesmas Mandala Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Budi Mulyanto mengaku pihaknya hingga kini terus melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan di sejumlah desa.

Kegiatan penyuluhan itu bentuk pencegahan terhadap penyebaran yang mematikan itu, sehubungan  tibanya musim penghujan termasuk memberantas nyamuk aedes agepty.     

"Kami di sini sejak Januari bersama warga terus melakukan pencegahan penularan DBD dengan mengoptimalkan PSN dan 3 M," tegasnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015