Perkembangan iklim usaha global termasuk Indonesia saat ini tengah diuji dengan adanya Pandemi Covid-19 dan ancaman resesi dunia. Peringatan untuk mengantisipasi resesi dari Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani belakangan menjadi sebuah “alarm siaga” bagi para pengusaha lokal untuk mulai bijaksana dan menyusun strategi dan rencana sambil memantau perkembangan berjalan.

Berdasarkan survei Bloomberg terbaru, Indonesia berada di urutan kedua terbawah dari 15 (lima belas) negara yang berpotensi resesi dengan persentase kemungkinan sebesar 3% (tiga persen). Sejumlah ekonom juga mulai intensif menyampaikan masukan-masukan kepada para pengusaha termasuk masyarakat untuk bisa menyikapinya.

Merespon hal-hal di atas, Business Network International (BNI), Organisasi referral pebisnis di dunia melalui “Pioneer Chapter-Indonesia” sebagai cabang (chapter) BNI untuk pengusaha-pengusaha lokal termasuk dalam usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) di DKI Jakarta, memutuskan untuk mengkonsolidasikan kembali anggota-anggotanya dengan mengadakan acara “Family Day of BNI Indonesia-Pioneer Chapter 2022” yang berlangsung di Wayang Bistro, Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (16/7/2022).

Acara “Family Day” ini menjadi bentuk komitmen BNI Indonesia-Pioneer Chapter untuk tetap bersatu padu dan bersinergi juga meningkatkan intensitas komunikasi antar-anggotanya. Acara ini dikemas sedemikian rupa, sehingga para pengusaha bisa tetap berdiskusi serius menyikapi perkembangan bisnis yang ada dan disamping itu bisa tetap bersukacita dengan membawa keluarga untuk ikut dalam beberapa sesi acara yang dibuat untuk tetap menjalin keakraban.

BNI Indonesia-Pioneer Chapter juga melakukan acara ini sebagai bagian mengaplikasikan beberapa nilai inti (core values) dalam Komunitas BNI di antaranya, yakni Menjalin Hubungan Yang Bermakna (Building Meaningful Relationship), Utamakan Memberi (Givers Gain) dan Sikap Yang Baik (Positive Attitude). 

Director Consultant (DC) BNI Indonesia-Pioneer Chapter Paul Iskandar menyampaikan bahwa menyikapi situasi ekonomi Indonesia dan dunia saat ini termasuk pandemi covid-19 dan perang Rusia-Ukraina juga dampaknya terhadap jalur distribusi dan komoditas, para pengusaha lokal bisa tetap optimistis.

Dengan jumlah penduduk sekitar 270 juta jiwa, maka Indonesia punya pangsa pasar yang besar. “Bisnis di Indonesia ini, sebenarnya opportunity untuk berkembangnya itu masih ada, masih sebenarnya cukup sustain-lah Indonesia ini.

Tapi memang bukan berarti kita (pengusaha) merasa aman-aman saja, yang penting memang kita berjaga-jaga melihat bahwa kemungkinan-kemungkinannya apa sih yang bisa terjadi yang terkait dengan bisnis kita,” ujar Paul.

Menurut Paul, para pengusaha bisa melihat situasi ini dari prediksi potensi sisi yang positif dan negatif. Untuk hal negatif, kita bisa melakukan antisipasi dari sisi cash flow dan market. Untuk melihat dari sisi positif, kita bisa membuat planning yang lebih baik untuk menangkap potensi peluang bisa muncul. Paul juga membagikan 4 (empat) hal dalam bisnis untuk bisa tetap bertumbuh.

Pertama, memiliki bisnis yang memang sudah berjalan. Kedua, punya pemikiran positif mau tetap maju. Ketiga, dikelilingi oleh (komunitas) 
teman-teman sesama pengusaha yang juga punya pemikiran positif dan keahlian-keahlian tertentu yang bisa memacu untuk bisa berkembang. Keempat, kita memiliki jejaring (network) yang bisa membuat kita berkembang, bahkan ke level global.
UMKM telah memiliki rekam jejak panjang sebagai penopang ekonomi Indonesia di kala krisis. Oleh karenanya, BNI Indonesia-Pioneer Chapter mendorong setiap anggotanya untuk tetap saling mendukung dan bersinergi termasuk memberikan referral (rujukan) sebanyak mungkin bagi para pengusaha lokal lainnya dalam mengembangkan bisnis usaha masing-masing.

Senada dengan Paul Iskandar, President BNI Indonesia-Pioneer Chapter Felix Ramli juga menyampaikan pandangannya tentang pentingnya saling mendukung dan punya komunitas positif bagi para pengusaha lokal dalam menyikapi situasi ekonomi saat ini. “Jadi kalau memang dari pemerintah bisa mengadakan program, di mana kita bisa, apakah (pemerintah) bikin program baru atau mungkin lebih mendukung tentang program 
(komunitas) BNI ini sendiri di mana kita bisa saling bersama-sama membangun bisnis kita dan juga melewati krisis, ini akan sangat lebih baik untuk kita semua.“ ujar Felix Ramli.

Felix juga berharap pemerintah bisa mendukung komunitas-komunitas pengusaha lokal termasuk memfasilitasi tempat-tempat berkumpul, seperti co-working space bagi komunitas pengusaha lokal.

BNI Indonesia Pioneer-Chapter merupakan kumpulan dari sejumlah pengusaha lokal termasuk UMKM yang memiliki latar belakang bisnis dari industri yang berbeda. Tercatat pebisnis yang tergabung saat ini mulai dari Event Organizer, Travel, Business Consultant, Games & Gamification, Tax Consultant, Notary, Intellectual Property Consultant, Human Resources Specialist, General Insurance, Financial Planner, Social Media Specialist, 
News Media Analytics Specialist, Property Contractor, Service Office, dan lainnya.

Felix menambahkan, “Kami (masih) mencari UMKM yang siap untuk “naik kelas” bersama BNI-Pioneer. Adapun salah satu syarat dan ketentuan untuk menjadi anggota yang berlaku di BNI adalah dalam satu chapter hanya boleh terdaftar satu pebisnis dari satu jenis usaha atau jasa tertentu, sehingga dalam satu chapter tidak terjadi persaingan dan setiap anggota bisa saling bersinergi satu sama lain termasuk dalam mencarikan referral bisnis 
untuk anggota lainnya.”

BNI Indonesia-Pioneer Chapter didirikan sejak 2016. Salah satu anggota komunitas ini, Windyarti Darmawan mengaku bahwa telah menjadi anggota Pioneer-Chapter sejak 2017. Windyarti menceritakan bahwa komunitas pengusaha ini telah sangat membantu bisnis jasa yang dirintisnya di bidang konsultasi hak kekayaan intelektual. 

“Sistemnya memang jelas, ini suatu organisasi yang memang tidak hanya (lingkup) lokal, namun juga global,” kata Windyarti. Sebagai organisasi referral bisnis terbesar di dunia, maka setiap chapter termasuk Pioneer Chapter yang berlokasi di Indonesia, juga bisa terhubung dengan para pebisnis dari Chapter-Chapter BNI lainnya di luar negeri. 

Hal ini juga turut membantu para pengusaha lokal termasuk UMKM untuk bisa memasarkan produk dan usaha jasanya hingga ke mancanegara. “Jadi memang saya butuh untuk berkoneksi, atau ber-networking dengan para pebisnis yang secara global,” sambungnya.

BNI Indonesia-Pioneer Chapter berharap bisa tetap menjadi pionir dalam inovasi dan strategi bisnis dan memberikan solusi juga kontribusi positif dalam perkembangan usaha, baik untuk para anggotanya dan secara lebih luas buat Indonesia.

Pewarta: Susmiatun Hayati

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022