Tim bola basket Iran memastikan tiket terakhir lolos langsung ke perempat final setelah menjadi juara Grup C FIBA Asia Cup 2022.

Hasil ini diraih setelah tim asuhan Saeed Armaghani mengalahkan Jepang dengan skor 88-76 di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu.

Baca juga: Basket NBA - Fantastis Phoenix Suns bidik tawarkan kontrak Rp1,9 triliun untuk Deandre Ayton

Pertandingan kali ini berlangsung sengit sejak awal. Kedua tim tampil ngotot untuk bisa menyapu bersih kemenangan pada babak penyisihan.

Iran yang menunjukkan permainan efisien membuat Jepang kesulitan. Pada kuarter pertama, Iran bisa memaksimalkan lima turnover Jepang menjadi 10 poin.

Sebanyak enam tembakan tiga angka dilepaskan Iran untuk mengoyang jaring Jepang. Kuarter pertama ditutup dengan keunggulan Iran 27-24.

Pada kuarter kedua, tembakan tiga angka Iran macet. Namun Iran kemudian mengandalkan kekuatan di paint lewat permainan cerdas center berusia 37 tahun Hamed EHaddadi serta akurasi tembakan Behnam Yakhchali mencetak 12 poin di kuarter pertama.

Ditambah enam poin dari turnover Jepang, Iran mulai menjauh 48-34 saat halftime.

Ehaddadi masih menjadi mimpi buruk Jepang pada kuarter ketiga. Ia mencetak sembilan angka dan menjadi tembok di pertahanan Jepang yang menjaga keunggulan tak terkikis banyak, 68-46.

Kuarter terakhir juga berlangsung sengit. Jepang sempat mendekat 58-77 pada lima menit pertama, tapi Iran selalu bisa memecah tekanan Jepang.

Saat penjagaan full court trap Jepang berhasil, pelatih Iran Saeed Armaghni memutus momentum dengan time out dan membuat timnya keluar dari tekanan.

Meskipun Jepang bermain sangat agresif, Iran bisa mengatasinya dengan tenang untuk menutup pertandingan dengan kemenangan 88-76.

Ehaddadi mencetak 21 poin, 11 rebound, dan 4 assist dalam 25 menit bermain pada laga Minggu. Yakhchali juga mencetak 21 poin, sementara Mohammad Jamshidi menyumbang 20 angka.

Dari Jepang, pemain Toronto Raptors Yuta Watanabe mengemas 17 poin dan 10 rebound. Soichiro Inoue mencetak 12 angka. Selebihnya, hampir seluruh pemain Jepang mencetak poin kecuali Hirotaka Yoshii.

"Kunci kemenangan kami defense. Jepang super cepat. Saya capek, tapi teman-teman saya membantu saya menghentikan fast break mereka. Jepang gagal dalam beberapa open shot, sementara kami bisa memaksimalkan permainan dalam," kata Ehaddadi usai laga.

Ehaddadi mengatakan menjadi juara grup menjadi modal bagus. Sebab, dengan usianya yang sudah veteran, 37 tahun, ia mengatakan jeda waktu yang ada bisa dimanfaatkannya beristirahat sebelum bertanding pada laga perempat final yang mulai digelar pada 20 Juli.

Sementara pelatih Jepang Tom Hovasse mengatakan Yudai Nishida yang ia pasang untuk menjaga pemain Iran di dalam terlalu cepat melakukan dua fault.

Dia kemudian menarik Nishida dan memasukkan pemain lain namun tak bisa menghentikan para pemain Iran yang punya postur lebih besar.

"Kami mencoba segalanya, switching, trap, drop defense, zone defense, tapi semuanya memang tak berjalan baik. Kami tak mencetak angka dengan baik. Kami harus lebih baik lagi untuk itu. Jelas, kami harus menghadirkan intensitas dalam pertahanan sejak awal, yang tidak kami lakukan dalam dua pertandingan," kata Hovasse.

Pewarta: Muhammad Ramdan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022