Tangerang (AntaraBanten) - Dadang, warga Kelurahan Petir berhasil mengolah sampah menjadi barang bernilai dengan pendapatan Rp4 juta per hari.


Salah seorang pengolah sampah, Dadang di Tangerang, Kamis, mengatakan, sampah olahannya tersebut banyak diminati oleh beberapa perusahaan besar di Indonesia.

"Kami memasok 30 ribu tatakan kipas setiap bulan dan masih kewalahan karena permintaan pasar sangat tinggi, sekitar 200-250 ribu keping per bulan," ujarnya.

Dijelaskannya, sampah yang kerap menjadi masalah dan persoalan bagi daerah Kota Metropolitan, bisa menjadi barang yang mempunyai nilai tinggi.

Menurut dia dalam kurun waktu satu bulan, pabriknya yang sederhana tersebut bisa mengolah 70 ribu ton sampah.

"Kita bisa bantu Kota Tangerang dalam mengatasi sampah," ujarnya.

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, menambahkan, jika setengah dari sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Tangerang adalah sampah plastik, maka nanti kita bisa olah menjadi yang dilakukan Dadang.

Apalagi, Kota Tangerang yang berpenduduk hampir dua juta jiwa, menjadi salah satu Kota Metropolitan di Indonesia yang masih bermasalah dengan persoalan sampah.

Oleh karena itu, pemkot Tangerang selama beberapa tahun terakhir terus menggalakkan budaya hidup bersih dikalangan masyarakat melalui program 1000 Bank Central Sampah (BCS).

Lalu Program Tangerang Jempol dan Program Kampung Hijau. Semua program tersebut bertujuan untuk mengurangi sampah langsung dari sumbernya atau Zero Waste System 

"Permasalahan sampah di kota besar di Indonesia menjadi salah satu tantangan besar saat ini. Sampah yang dihasilkan di  Kota Tangerang sebesar 10 ton per hari," tegasnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015