Yayasan Islam Al Ittifaqiah melaksanakan Perjanjian Kerjasama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) yang langsung ditandatangani oleh Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin bersama Ketua Badan Usaha Milik Yayasan Al-Ittifaqiah Yopi Valentino dan disaksikan oleh Ketua pembina Yayasan Islam Al-Ittifaqiah Drs. K.H. Mudrik Qori, MA di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (08/07/2022).
Kerjasama tersebut merupakan wujud nyata hadirnya Bank Banten dalam upaya mendorong kemandirian santri.
Pembina Ponpes Al Ittifaqiah KH. Mudrik meyakini kerjasama akan mendorong para santri untuk mengambil peranan penting sebagai penggerak kebangkitan ekonomi.
“Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut dalam rangka pemberdayaan santri di pondok pesantren kami yang memiliki lebih dari 7.000 santri dengan luas 400Ha,” kata KH. Mudrik.
Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin mengatakan, program Santri Enterpreneur tersebut akan meliputi lima pilar utama yaitu creative, maritim, Agro, Techno dan Digital.
“Untuk pertama ini akan ada bengkel motor yang programnya sudah kami jalankan hasil kerjasama dengan Speedwork Indonesia,” ujar Agus.
Provinsi Banten saat ini juga memiliki marketplace yaitu Plaza Banten yang nantinya produk-produk santri dapat didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan yang ada.
Yopi Valentino selaku Ketua Badan Usaha Milik Yayasan Al Ittifaqiah menambahkan, Hal ini sejalan dengan program yang ada di Ponpes.
"Dan bengkel dari Bank Banten nanti akan coba kolaborasikan dengan program 4.000 titik Pertashop yang kami miliki," ungkap Ustadz Yopi.
Melalui program Banten Santri Entrepreneur, para santri yang telah lulus dari Pondok Pesantren akan diberikan bekal pengetahuan dan pelatihan dalam mengelola usaha, secara teknis, pemasaran dan keuangan agar nantinya dapat bekerja sebagai pengelola bengkel atau membuka usaha sendiri sebagai Santri Entrepreneur.
Hal itu dapat mengakselerasi potensi zakat yang ada dan bisa turut serta dalam pengembangan perekonomian umat, dalam hal ini para santri yang tersebar di seluruh Pondok Pesantren di Provinsi Banten,” kata Syibli.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Kerjasama tersebut merupakan wujud nyata hadirnya Bank Banten dalam upaya mendorong kemandirian santri.
Pembina Ponpes Al Ittifaqiah KH. Mudrik meyakini kerjasama akan mendorong para santri untuk mengambil peranan penting sebagai penggerak kebangkitan ekonomi.
“Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut dalam rangka pemberdayaan santri di pondok pesantren kami yang memiliki lebih dari 7.000 santri dengan luas 400Ha,” kata KH. Mudrik.
Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin mengatakan, program Santri Enterpreneur tersebut akan meliputi lima pilar utama yaitu creative, maritim, Agro, Techno dan Digital.
“Untuk pertama ini akan ada bengkel motor yang programnya sudah kami jalankan hasil kerjasama dengan Speedwork Indonesia,” ujar Agus.
Provinsi Banten saat ini juga memiliki marketplace yaitu Plaza Banten yang nantinya produk-produk santri dapat didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan yang ada.
Yopi Valentino selaku Ketua Badan Usaha Milik Yayasan Al Ittifaqiah menambahkan, Hal ini sejalan dengan program yang ada di Ponpes.
"Dan bengkel dari Bank Banten nanti akan coba kolaborasikan dengan program 4.000 titik Pertashop yang kami miliki," ungkap Ustadz Yopi.
Melalui program Banten Santri Entrepreneur, para santri yang telah lulus dari Pondok Pesantren akan diberikan bekal pengetahuan dan pelatihan dalam mengelola usaha, secara teknis, pemasaran dan keuangan agar nantinya dapat bekerja sebagai pengelola bengkel atau membuka usaha sendiri sebagai Santri Entrepreneur.
Hal itu dapat mengakselerasi potensi zakat yang ada dan bisa turut serta dalam pengembangan perekonomian umat, dalam hal ini para santri yang tersebar di seluruh Pondok Pesantren di Provinsi Banten,” kata Syibli.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022