Serang (AntaraBanten) - Untuk mengenang jasa para pejuang dan perintis kemerdekaan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno menancapkan patok replika bambu runcing di makam perintis kemerdekaan H Umar di Kampung Wot Galih, Parung, Kelurahan Penancangan, Cipocok Jaya, Serang, Banten, Selasa.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya dan lebih dari itu kita sangat memerlukan keteladanan mereka yang telah banyak berkorban untuk bangsa tanpa pamrih," kata Rano.
Prosesi penancapan patok bambu runcing dibuka dengan acara silaturahim dengan keluarga besar para perintis kemerdekaan di daerah itu dilanjutkan acara penancapan patok bambu runcing dan diakhiri dengan doa bersama.
Selanjutnya Rano Karno menyerahkan santunan kepada Sukriah (103 tahun) janda dari perintis kemerdekaan H Umar, pejuang yang tak kenal lelah melawan penjajahan Belanda.
Saat ditemui Plt Gubernur Rano Karno dan rombongan dari Pemeintah Provinsi Banten Sukriah meneteskan air mata.
"Saya sangat bahagia, saya dan keluarga tidak menyangka Pak Plt Gubernur Banten Rano Karno tiba tiba mendatangi kediamannya karena itu saya berterima kasih atas penghargaan bagi jasa almarhum suami H Umar selaku salah seorang perintis kemerdekaan RI," kata Sukriah.
Rano yang datang didampingi Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nandy Mulya juga secara simbolis menyerahkan bantuan bagi 57 janda Perintis Kemerdekaan lainya yang berada di Provinsi Banten.
Sebagai penghargaan atas jasa pahlawan, selain memberikan santunan Plt Gubernur Banten juga memasang patok bambu runcing di makam H Umar yang tak jauh dari kediamannya.
"Ini simbol penghormatan dan penghargaan pemerintah kepada mereka yang telah berjasa merebut kemerdekaan," kata Rano Karno.
Sementara Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nandy Mulya menyatakan, bantuan dan pemasangan patok bambu runcing merupakan rangkaian peringatan Hari Pahlawan ke-69.
"Bantuan ini tidaklah sebanding dengan jasa-jasanya mereka yang telah berjuang untuk kemerdekaan, tapi kami berupaya mengajak warga untuk peduli dengan jasa mereka," katanya.
Melalui santunan tersebut, kata dia, diharapkan dapat menumbuhkan nilai kejuangan, keperintisan, dan kepahlawanan di sanubari masyarakat Banten, demikian Nandy Mulya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya dan lebih dari itu kita sangat memerlukan keteladanan mereka yang telah banyak berkorban untuk bangsa tanpa pamrih," kata Rano.
Prosesi penancapan patok bambu runcing dibuka dengan acara silaturahim dengan keluarga besar para perintis kemerdekaan di daerah itu dilanjutkan acara penancapan patok bambu runcing dan diakhiri dengan doa bersama.
Selanjutnya Rano Karno menyerahkan santunan kepada Sukriah (103 tahun) janda dari perintis kemerdekaan H Umar, pejuang yang tak kenal lelah melawan penjajahan Belanda.
Saat ditemui Plt Gubernur Rano Karno dan rombongan dari Pemeintah Provinsi Banten Sukriah meneteskan air mata.
"Saya sangat bahagia, saya dan keluarga tidak menyangka Pak Plt Gubernur Banten Rano Karno tiba tiba mendatangi kediamannya karena itu saya berterima kasih atas penghargaan bagi jasa almarhum suami H Umar selaku salah seorang perintis kemerdekaan RI," kata Sukriah.
Rano yang datang didampingi Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nandy Mulya juga secara simbolis menyerahkan bantuan bagi 57 janda Perintis Kemerdekaan lainya yang berada di Provinsi Banten.
Sebagai penghargaan atas jasa pahlawan, selain memberikan santunan Plt Gubernur Banten juga memasang patok bambu runcing di makam H Umar yang tak jauh dari kediamannya.
"Ini simbol penghormatan dan penghargaan pemerintah kepada mereka yang telah berjasa merebut kemerdekaan," kata Rano Karno.
Sementara Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nandy Mulya menyatakan, bantuan dan pemasangan patok bambu runcing merupakan rangkaian peringatan Hari Pahlawan ke-69.
"Bantuan ini tidaklah sebanding dengan jasa-jasanya mereka yang telah berjuang untuk kemerdekaan, tapi kami berupaya mengajak warga untuk peduli dengan jasa mereka," katanya.
Melalui santunan tersebut, kata dia, diharapkan dapat menumbuhkan nilai kejuangan, keperintisan, dan kepahlawanan di sanubari masyarakat Banten, demikian Nandy Mulya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014