Jakarta (Antara News) - Analis properti menyebutkan investasi properti di Timur Jakarta, terutama koridor Cikarang Jawa Barat sangat prospektif ke depannya bahkan mengalahkan kawasan Barat Jakarta seperti Serpong Tangerang.


"Investasi properti di Timur Jakarta kedepannya lebih menguntungkan karena kawasan ini memiliki basis ekonomi lebih kuat dibandingkan kawasan lain di Jabodetabek," kata analis Indonesia Property Watch Ali Tranghanda di Jakarta, Kamis.

Ali mengatakan, meskipun Barat dan Timur Jakarta sama-sama memiliki basis ekonomi kuat karena memiliki kawasan industri, namun properti di Barat saat ini justru tengah mengalami perlambatan pertumbuhan karena harga properti sudah terlalu tinggi (over value).

Ali menunjuk harga tanah di Serpong Tangerang tahun 2009 sampai 2011 mengalami kenaikan sangat tinggi 50 sampai 60 persen, harga tanah pada tahun 2014 sudah mencapai Rp17 juta per meter persegi.

"Harga tanah sebesar itu lebih cocok dibangun rumah bersusun (apartemen), kalau untuk rumah landed (tapak) akan sulit untuk menjualnya," kata Ali.

Berbeda dengan Cikarang, kata Ali, peluang investasi di koridor ini sangat menjanjikan disamping harga tanah belum over value, juga ditunjang banyaknya ekpatriat terutama dari Jepang dan Korea di kawasan ini.

"Ada dua keuntungan investasi properti di kawasan ini yakni harga tanah masih terjangkau kelas menengah Rp12-13 juta per meter persegi, juga peluang untuk menyewakan properti kepada ekspatriat yang berkerja di kawasan ini sangat besar," kata Ali.

Ali mengatakan, basis ekonomi di koridor Timur Jakarta akan masih kuat kedepannya karena didukung ketersediaan lahan yang sangat luas seperti di kawasan industri Jababeka, Lippo Cikarang, Deltamas, serta masih akan masuk lagi Delta Silicon. 

Ali juga memperlihatkan penyerapan lahan di Cikarang masih sangat besar 125 sampai 130 hektar per tahun, sedangkan di Serpong 35 sampai 90 hektar per tahun, Bekasi 25 sampai 56 hektar.

"Saya kira sebagai investasi di Cikarang sangat menjanjikan apalagi ada rencana pembangunan Bandara Udara di Selatan Karawang dan pembangunan pelabuhan laut di Cimalaya," kata Ali.

Head of Business Development Ray White Indonesia Erwin Karya juga mengungkapkan hal yang sama. Menurut dia, perkembangan kota Jakarta memang saat ini mengarah ke Barat dan Timur. Namun kalau ingin membeli properti untuk investasi dengan keuntungan tinggi disarankan untuk membeli di Timur.

Erwin mengatakan, properti di Barat mengalami kenaikan lebih cepat dikarenakan kawasan ini didukung infrastruktur yang lebih baik diantaranya sudah tersedia Bandara Soetta dan jaringan jalan tol. 

Erwin menyatakan keyakinannya, pelabuhan laut di Cilamaya akan segera direalisasikan karena akan memangkas biaya ekonomi sangat signifikan.

"Selama ini kapal besar tidak bisa langsung mengirim barang ke Tanjung Priok, tetapi harus ke Singapura setelah itu dipindahkan ke kapal lebih kecil agar bisa sandar, sedangkan kehadiran pelabuhan Cimalaya sangat dimungkinkan untuk disandari kapal-kapal besar," ujar Erwin.

Erwin mengatakan, sebagai investasi Cikarang sangat menguntungkan, sebagai contoh yield yang dapat diraih untuk sewa mencapai 15 - 20 persen, bandingkan dengan CBD hanya 7 - 12 persen.

"Harga sewa 1 unit hunian di apartemen untuk ekpatriat di Cikarang bisa 1000 sampai 1200 dolar AS per bulan, tentu sangat menarik," kata Erwin.
    
    
    

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014