Jakarta (Antara News) - Film pendek karya Myrna Paramita Pohan mengisahkan kehidupan ibu rumah tangga berhasil masuk dalam ajang Uppsala International Kort Film Festival (UIKFF) ke-33 di Swedia tanggal 20 - 26 Oktober 2014.


Siaran pers yang diterima Antara, Senin, menyebutkan film garapan rumah produksi ButtonIjo, berjudul "Cleaning the Fish" mengisahkan kehidupan ibu rumah tangga sehari-hari.

Sebagai mantan praktisi periklanan, Myrna tahu betul bagaimana mengemas kebosanan menjadi bentuk visual yang menarik.

Direktur Program Christoffer Olofsson dalam opininya mengatakan, "Film ini mengisahkan kebosanan tanpa terlihat bosan. Tidak banyak film yang berhasil seperti ini, Saya menyukai film ini."

Film ini menampilkan almarhum aktor Aryadilla Yarosairi sebagai suami dan aktris Putri Ayudya sebagai istri.

Sesuai dengan topik yang diusung, film berdurasi 16 menit ini berfokus pada sang istri.

Ada beberapa simbol yang semakin dicermati semakin merefleksikan keseharian yang berulang. Satu bagian dengan bagian lainnya saling terkait dengan pasti dan tidak ada yang sia-sia.

Balutan budaya Jawa yang kental mewarnai stereotipe pria bekerja dan wanita mengurus rumah tangga.

Myrna sebagai co-producer sebelumnya juga berhasil berkompetisi melalui karya berjudul "Rocket Train" di Karlovi Vari International Film Festival (FVIFF) ke-49

Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia Dewa Made Juniarta Sastrawan mengatakan, pentingnya promosi pariwisata dalam berbagai cara. Setiap tahunnya ada saja kesenian Indonesia yang ditampilkan di Swedia. Hanya saja lebih sering dalam bentuk seni musik dan seni tari.

"Kegiatan film yang melibatkan instansi pemerintah masih jarang. Padahal KBRI di Swedia sangat mendukung kegiatan macam ini. Peluang (kerjasama) selalu ada dari waktu ke waktu tinggal kita yang kreasikan. Sekarang tinggal bagaimana kita mengupdate terus, kita modernkan. Jangan hanya terpaku promosi seperti tari-tarian, tapi bisa juga film," ujar Juniarta.

Juniarta mengatakan, pentingnya media baru seperti film memperkenalkan budaya Indonesia.

"Seperti pertanyaan pada post screening film tadi. Apakah memang seperti itu kehidupan wanita di Indonesia? Bisa jadi nanti ada seorang antropolog yang menyaksikan film itu dan ingin mempelajari soal wanita Indonesia," ujar dia.

Direktur Festival Niclas Gillbers misalnya ternyata masih mengingat Cleaning the Fish di antara lebih dari 4000 film yang diseleksi dari seluruh dunia.

"Ceritanya sangat kuat, dengan penyampaian yang sangat halus, gambar-gambar ditampilkan sangat nyata dan artistik," ujar dia.

Meski tampak kecil UIKFF mengantongi kualifikasi Academy Award bagi pemenang. Selain itu, masuk menjadi daftar screening berarti juga sudah memenuhi syarat untuk nominasi Guldbagge dan British film festival untuk BAFTA.

Bagi Myrna dan Putri Ayudya "Cleaning the Fish" merupakan langkah awal yang menjanjikan. Indonesia siap menelurkan sutradara wanita dan seorang aktris lagi untuk dunia.

Tidak berhenti di sana, di samping mengerjakan film dokumenter Ti Hyang Jawa tentang Kejawen, Myrna juga sedang mempersiapkan film pendek kedua. Tema sosial berbalut budaya Bali sebagai tempat tinggalnya.

Sementara Putri Ayudya baru saja merampungkan pengambilan gambar untuk film layar lebar HOS Tjokroaminoto arahan Garin Nugroho. Di tahun 2015 akan ada karya baru dari keduanya, tetap dengan nafas budaya tanah air Indonesia. ***3***

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014