Jakarta (Antara News) - Ahli Nutrisi Dr. Nataniel Viuniski mengatakan, masyarakat Indonesia saat ini tengah menghadapi persoalan obesitas seiring dengan semakin membaiknya ekonomi samahalnya dengan persoalan yang dihadapi negara-negara Asia yang ekonominya sedang tumbuh.


"Perubahan gaya hidup modern ditambah dengan semakin beragamnya makanan dan minuman dapat menjadi mendorong terjadinya obesitas di masyarakat," kata Nataniel yang dihadirkan Herbalife dalam rangka penyelenggaraan "Wellness Tour Asia Pacific 2014" di Jakarta, Selasa.

General Manager Herbalife Indonesia Andam Dewi menambahkan Indonesia menempati peringkat 10 negara dengan populasi penduduk mengalami obesitas.

Andam mengatakan, Wellness Tour Asia Pacific 2014 diselenggarakan di 25 kota negara-negara Asia Pasifik, diantaranya Indonesia, Australia, Kamboja, Hong Kong, India, Jepang, Korea, Makao, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam.

Lebih jauh Nataniel mengatakan, obesitas diberbagai negara sebagian besar dialami anak-anak, sehingga peran orang tua disini sangat penting untuk memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak, serta terus mendorong agar mereka lebih banyak melakukan aktivitas fisik.

Nataniel mengatakan, kemajuan teknologi saat ini sebagian besar anak-anak menghabiskan waktunya dengan menonton tayangan televisi serta menggunakan gadget.

"Padahal setelah usai sekolah, anak-anak seharusnya menghabiskan sisa waktunya dengan bermain-main menggunakan aktivitas fisik, serta banyak beristirahat setelahnya," jelas Nataniel.

Kemajuan teknologi sekarang justru sebaliknya anak-anak terlalu "asyik" dengan gadget dan televisi, bahkan sampai mengorbankan waktu tidurnya. Inilah yang dapat mencetus terjadinya kegemukan (obesitas), jelas Nataniel.

Penelitian di Brazil anak-anak menghabiskan waktunya selama delapan jam untuk menonton televisi dan gadget, akibatnya persoalan kegemukan juga dialami negara tersebut. Sebanyak 50 persen anak-anak di negara tersebut mengalami obesitas, jelas Nataniel.

Nataniel mengatakan, dampak dari obesitas ini tidak akan dirasakan saat anak-anak, tetapi akan menimbulkan berbagai persoalan penyakit ketika menginjak usia dewasa seperti gangguan jantung, hipertensi, diabetes, gangguan hati, gangguan empedu, sampai kesulitan tidur.

Andam Dewi mengutip data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 Kementerian Kesehatan mengatakan, Indonesia saat ini mengalami beban ganda (double burden) akibat persoalan nutrisi, yakni kekurangan dan kelebihan  gizi yang terjadi di semua kelas sosial.

Prevalensi penduduk dewasa kurus mencapai 8,7 persen, berat badan berlebih 13,5 persen, kemudian obesitas 15,4 persen, kata Andam mengutip data tersebut.

Nataniel mengatakan, persoalan yang dihadapi di negara-negara yang ekonominya tengah mengalami pertumbuhan banyak dari penduduknya memiliki tubuh dengan komposisi lebih banyak lemak dibandingkan otot, untuk pria dewasa kandungan lemak tubuh idealnya 20-35 persen, sedangkan wanita dewasa 20-25 persen dari berat badan.

"Hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan melakukan olah raga secara teratur serta diimbangi dengan mengkonsumsi nutrisi," kata Nataniel.

Nataniel juga mengungkapkan, stress juga dapat menimbulkan kegemukan. Manusia pada saat stress akan memproduksi hormon yang cendrung membuat orang merasa lapar, sehingga mendorong untuk memakan apa saja yang ditemui.

"Harus ada perubahan kurikulum pelajaran di sekolah agar anak-anak tidak stress karena harus berkompetisi, serta diatur untuk lebih banyak melakukan aktivitas fisik di luar jam sekolah. Sehingga ada keseimbangan antara belajar, asupan makanan dan minuman, serta aktivitas fisik," ujar dia.

Nataniel juga mengungkapkan, terdapat sekitar 1,5 sampai 2 kilogram bakteri bermanfaat di dalam tubuh yang dapat mengendalikan berat badan. Keberadaan bakteri baik itu akan terjaga sepanjang kita memakan banyak serat, ujar dia.

Herbalife merupakan perusahaan penyedia nutrisi dunia, sedangkan Wellness Tour Asia Pacific 2014 merupakan kegiatan dalam rangka memperingati hari ulang tahun Herbalife setiap tanggal 25 Oktober.

Setiap penyelenggaraan Wellness Tour Asia Pacific, Herbalife menghadirkan anggota dewan penasehat nutrisi ke berbagai negara untuk tahun 2014 yang dihadirkan sebanyak enam orang ahli dibidang kesehatan dan nutrisi.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014