Serang (AntaraBanten) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten menyelenggarakan ekspose objek-objek wisata unggulan untuk menggenjot kunjungan wisata ke wilaya itu.

"Untuk mensinergikan promosi wisata secara terintegrasi kami mengajak para pengelola biro wisata dan kalangan pers guna melihat langsung objek-objek wisata unggulan yang ada di Banten selama dua hari tanggal 28-29 Oktober 2014," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten, Endrawati, di Serang, Selasa.

Selama dua hari, kata dia, para peserta ekspose yang berjumlah 75 orang dari kalangan Dinas Pariwisata Provinsi, Dinas Pariwisata Kabupaten dan Kota, PHRI, unsur biro perjalanan serta wartawan tersebut akan berkunjung ke objek wisata Banten Lama, Batik Banten, Pulau Sangiang dan Pulau Tunda.

Diharapkan, katanya, hasil kunjungan tersebut dapat membuahkan pemahaman bersama tentang regulasi serta tata cara pengelolaan sekaligus pembuatan paket wisata yang memiliki daya tarik unggulan bagi para wisatawan.

"Saya berharap objek-objek wisata tersebut bisa dikemas lebih menarik mulai dari penataan, pengelolaan hingga pembuatan paket kunjungan sehingga bisa menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Banten," katanya.

Menurut dia, berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) selama 2013 sekitar 18 juta wisatawan lokal maupun asing telah mengunjungi 526 objek wisata di Provinsi Banten.

Untuk mengembangkanya, kata dia, target kunjungan wisata 2014 naik jadi 20 juta yang akan dicapai dengan menambah even wisata saat tingkat kunjungan wisatawan ramai Sabtu-Minggu, Natal, Tahun baru, dan hari libur sekolah.

"Objek yang menjadi unggulan seperti Pantai Anyer, Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sawarna, Pantai Bagedur, dan Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon akan ditingkatkan tata kelolanya ditambah dengan penataan objek baru seperti Pantai Sawarna, Pulau Sangiang, Pulau Tunda dan Pulau Umang," kata Endrawati.

Sementara wartawan senior dan pengamat pariwisata Banten Lukman Hakim menyatakan, untuk menjamin kenyamanan wisatawan para pedagang dan pengelola pantai tidak boleh lagi mematok harga seenaknya.

"Sekali turis diperas mereka akan bercerita kepada turis yang lain dan akan menurunkan angka kunjungan wisata karena itu seluruh pedagang dan pengusaha hotel ataupun restoran agar memasang daftar menu dan harga pada tingkat wajar di tempat usahanya," katanya.

Selain itu, kata dia, karena lingkup pariwisata melibatkan pihak harus ada kerjasama lintas Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) yang bisa kompak dengan pihak penyelenggara seperti pengelola travel, gaid dan pihak PHRI, demikian Lukman Hakim.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014