Serang (AntaraBanten) - Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBITPH) Provinsi Banten mengembangkan berbagai jenis tanaman buah yaitu durian, jambu air citra dan alpukat melalui sistem stek.

Kepala BBITPH Banten Lucky Saptaji di Serang, Kamis, mengatakan selama ini perbanyakan benih tanaman buah-buahan tersebut dilakukan dengan sistem sambung pucuk dimana hasilnya belum memuaskan.

Oleh karena itulah, kata Saptaji, pihaknya mencoba pembiakan dengan sistem stek dengan harapan pengembangan benih ketiga tanaman tersebut lebih cepat dan kualitasnya lebih baik.

Untuk uji coba terhadap tiga tanaman tersebut, BBITPH Banten telah menyiapkan 11.000 batang pohon durian, jambu air citra dan alpukat untuk di stek. Uji coba itu dilakukan bekerja sama dengan penangkar benih Indonesia yang salah satu anggotanya dari Asosiasi Perbenihan Banten (Asbenten).

Saptaji berharap akar benih durian, jambu citra dan alpukat dengan sistem stek tersebut dapat tumbuh lebih cepat. Bibit tersebut kemudian ditempatkan pada media khusus yang telah diberi pasir dan zeolit.

Dari hasil uji coba yang pernah dilakukan, kata Saptaji, tingkat keberhasilan untuk jambu air citra dan alpukat baru 40 persen, pada tahap percobaan dengan fasilitas apa adanya.

Dia berharap dari hasil uji coba tersebut benih yang dihasilkan sesuai dengan karakter induknya (tidak berubah) baik kualitas maupun kuantitasnya.

Ia menyebutkan cara melakukan stek yang baik, memilih cabang yang sudah cukup besar, kemudian dipotong sepanjang 10 cm. Pangkal stek diberi perangsang akar seperti rootone, kemudian ditanam di tempat pesemaian yang sudah disiapkan. Stek yang telah berakar segera ditanam pada pot 10 cm sebelum ditanam di lapangan.

Perkembangan tanaman alpukat di Banten, pada 2010 terdapat 6.401 pohon, kemudian meningkat pada 2011 menjadi 7.252 pohon, dan pada tahun 2012 sudah mencapai 15.030 pohon, namun pada 2013 turun menjadi 12.074 pohon.

Pohon alpukat yang banyak ditanam di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang itu, pada tahun 2010 baru mampu menghasilan 7.596 kwintal, kemudian sedikit menurun pada 2011 menjadi 7.206 kwintal, dan pada 2012 mengalami peningkatan hampir dua kali lipat menjadi 10.233 kwintal, kemudian naik lagi pada 2013 menjadi 16.659 kwintal.

Kemudian untuk tanaman durian berkembang pesat, dari 114.262 pohon pada 2010, meningkat menjadi 240.493 pohon pada 2011, dan naik lagi pada 2012 menjadi 379.529 pohon, namun pada 2013 mengalami penurunan menjadi 334.532 pohon.

Dari pohon sebanyak itu menghasilkan produksi 87.593 kwintal pada 2010, kemudian naik menjadi 262.914 kwintal pada 2011, dan melonjak cukup besar menjadi 474.651 kwintal pada 2012, namun pada 2013 turun menjadi 408.222 kwintal.

Pada Jambu air, tahun 2010 terdapat 67.439 pohon, turun pada 2011 menjadi 61.585 pohon, kemudian naik pada 2012 menjadi 85.015 pohon dan 2013 tercatat 71.565 pohon. Produksi pada 2010 38.439 kwintal, turun pada 2011 menjadi 37.179 kwintal, naik pada 2012 menjadi 50.015 kwintal dan pada 2013 mencapai 55.505 kwintal.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014