Pelatih Rangers Giovanni van Bronckhorst mengaku kecewa dengan kegagalan timnya menjuarai Liga Europa setelah kalah melalui babak adu penalti dari Eintracht Frankfurt pada partai final di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Kamis dini hari WIB.
Dikutip dari situs resmi klub, Selasa, van Bronckhorst mengatakan selalu menjadi kekecewaan besar kalah pada partai final kejuaraan Eropa.
Baca juga: Hindari PMK, pembibitan kerbau dan sapi di Lebak dihentikan sementara
"Jika kamu memainkan partai final di Eropa dan kamu kalah, itu menyakitkan karena kamu memainkan partai final, kamu akan melakukan segalanya untuk memenanginya," ungkap van Bronckhorst.
"Pada akhirnya, kamu tahu penalti seperti lotre dan malam ini kamu tidak berada di sisi yang bagus, tapi kamu tahu saya tidak bisa mengeluh soal apapun yang sudah diberikan pemain saya hari ini," sambungnya.
Pelatih asal Belanda itu lanjut mengatakan, pertandingan ini merupakan laga yang ketat dan ia kecewa karena timnya selangkah lagi untuk menjadi juara Liga Europa musim ini.
Meski begitu, ia memahami ini merupakan bagian dari sepak bola dan tentu kegagalan ini akan membekas namun ia tidak mau meratapi hal ini terlalu lama.
"Kamu tahu saya kalah di final Piala Dunia (2010), pertandingan yang besar dan kekecewaan yang besar juga, tapi kamu tahu harus terus melangkah dan kami memiliki pertandingan besar nanti Sabtu," jelas van Bronckhorst.
Van Bronckhorst lanjut menjelaskan, dirinya bangga dengan perjuangan pemainnya selama pertandingan karena telah berusaha memberikan segalanya.
"Pemain telah memberikan segala usahanya di lapangan dan kami harus melakukan pergantian karena mereka lelah secara fisik, pada kedua tim, tapi saya tidak bisa mengeluh, karena pemain telah memberikan segalanya di lapangan," terang van Bronckhorst.
Pada pertandingan ini, Rangers sempat unggul lebih dulu melalui Joe Aribo pada menit ke-57, sebelum akhirnya Frankfurt menyamakan kedudukan berkat gol Rafael Santos Borre pada menit 69 dan membuat pertandingan harus diakhiri dengan adu penalti.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Dikutip dari situs resmi klub, Selasa, van Bronckhorst mengatakan selalu menjadi kekecewaan besar kalah pada partai final kejuaraan Eropa.
Baca juga: Hindari PMK, pembibitan kerbau dan sapi di Lebak dihentikan sementara
"Jika kamu memainkan partai final di Eropa dan kamu kalah, itu menyakitkan karena kamu memainkan partai final, kamu akan melakukan segalanya untuk memenanginya," ungkap van Bronckhorst.
"Pada akhirnya, kamu tahu penalti seperti lotre dan malam ini kamu tidak berada di sisi yang bagus, tapi kamu tahu saya tidak bisa mengeluh soal apapun yang sudah diberikan pemain saya hari ini," sambungnya.
Pelatih asal Belanda itu lanjut mengatakan, pertandingan ini merupakan laga yang ketat dan ia kecewa karena timnya selangkah lagi untuk menjadi juara Liga Europa musim ini.
Meski begitu, ia memahami ini merupakan bagian dari sepak bola dan tentu kegagalan ini akan membekas namun ia tidak mau meratapi hal ini terlalu lama.
"Kamu tahu saya kalah di final Piala Dunia (2010), pertandingan yang besar dan kekecewaan yang besar juga, tapi kamu tahu harus terus melangkah dan kami memiliki pertandingan besar nanti Sabtu," jelas van Bronckhorst.
Van Bronckhorst lanjut menjelaskan, dirinya bangga dengan perjuangan pemainnya selama pertandingan karena telah berusaha memberikan segalanya.
"Pemain telah memberikan segala usahanya di lapangan dan kami harus melakukan pergantian karena mereka lelah secara fisik, pada kedua tim, tapi saya tidak bisa mengeluh, karena pemain telah memberikan segalanya di lapangan," terang van Bronckhorst.
Pada pertandingan ini, Rangers sempat unggul lebih dulu melalui Joe Aribo pada menit ke-57, sebelum akhirnya Frankfurt menyamakan kedudukan berkat gol Rafael Santos Borre pada menit 69 dan membuat pertandingan harus diakhiri dengan adu penalti.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022