Pandeglang (AntaraBanten) - Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Provinsi Banten bertekad menjadi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) unggulan.
"Kita ingin menjadi SKPD unggulan atau 'central of excellent', karena tugas Badiklat sebagai penyelenggara pendidikan dan pelatihan bagi aparatur," kata Kepala Sub Bidang Kajian Program dan Kerja Sama Antar Lembaga Badiklat Provinsi Banten Asep Juanda di Pandeglang, Jumat.
Ada empat hal yang harus dilakukan untuk menjadi central of excellent tersebut, yakni peningkatan SDM, sarana dan prasarana, kompetensi dan kemampuan widyaiswara.
Untuk SDM, kata dia, seluruh pejabat dan staf Badiklat harus mempunyai sertifikat management of trainer (MoT) untuk pejabat eselon IV ke atas dan training of course (ToC) bagi staf.
"Saat ini 90 persen pejabat dan staf kita telah mempunyai sertifikat tersebut, dan sisanya akan diberikan pendidikan dan pelatihan agar dapat MoT dan ToC," ujarnya.
Sedangkan sarana dan prasarana, kata dia, secara bertahap juga terus ditingkatkan, saat ini sedang dibangun gedung serba guna, dan diharapkan ke depan bisa ada penambahan ruang kelas.
"Sekarang kita hanya punya empat kelas, sedangkan idealnya delapan kelas, jadi perlu dibangun empat ruang kelas lagi," ujarnya.
Penambahan ruang kelas, kata dia, sangat diperlukan karena padatnya kegiatan diklat yang diselenggarakan Badiklat, terutama untuk aparatur di lingkungan pemerintah provinsi serta kabupaten/kota di Banten.
"Memang paling banyak diklat untuk aparatur pemprov dan kabupaten/kota, tapi ada juga dari instansi lain seperti kejaksaan, tapi sifatnya hanya menggunakan sarana saja," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, sudah ada undang-undang mengenai aparatur sipil negara (ASN), maka kegiatan diklat akan lebih padat lagi, jadi sarana dan prasarana perlu ditingkatkan.
Yang juga tidak kalah penting, kata dia, peningkatan kompetensi widyaiswara, sebagai pengajar di Badiklat, dan saat ini sebanyak lima dari 25 orang widyaiswara sedang menempuh pendidikan S3.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014
"Kita ingin menjadi SKPD unggulan atau 'central of excellent', karena tugas Badiklat sebagai penyelenggara pendidikan dan pelatihan bagi aparatur," kata Kepala Sub Bidang Kajian Program dan Kerja Sama Antar Lembaga Badiklat Provinsi Banten Asep Juanda di Pandeglang, Jumat.
Ada empat hal yang harus dilakukan untuk menjadi central of excellent tersebut, yakni peningkatan SDM, sarana dan prasarana, kompetensi dan kemampuan widyaiswara.
Untuk SDM, kata dia, seluruh pejabat dan staf Badiklat harus mempunyai sertifikat management of trainer (MoT) untuk pejabat eselon IV ke atas dan training of course (ToC) bagi staf.
"Saat ini 90 persen pejabat dan staf kita telah mempunyai sertifikat tersebut, dan sisanya akan diberikan pendidikan dan pelatihan agar dapat MoT dan ToC," ujarnya.
Sedangkan sarana dan prasarana, kata dia, secara bertahap juga terus ditingkatkan, saat ini sedang dibangun gedung serba guna, dan diharapkan ke depan bisa ada penambahan ruang kelas.
"Sekarang kita hanya punya empat kelas, sedangkan idealnya delapan kelas, jadi perlu dibangun empat ruang kelas lagi," ujarnya.
Penambahan ruang kelas, kata dia, sangat diperlukan karena padatnya kegiatan diklat yang diselenggarakan Badiklat, terutama untuk aparatur di lingkungan pemerintah provinsi serta kabupaten/kota di Banten.
"Memang paling banyak diklat untuk aparatur pemprov dan kabupaten/kota, tapi ada juga dari instansi lain seperti kejaksaan, tapi sifatnya hanya menggunakan sarana saja," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, sudah ada undang-undang mengenai aparatur sipil negara (ASN), maka kegiatan diklat akan lebih padat lagi, jadi sarana dan prasarana perlu ditingkatkan.
Yang juga tidak kalah penting, kata dia, peningkatan kompetensi widyaiswara, sebagai pengajar di Badiklat, dan saat ini sebanyak lima dari 25 orang widyaiswara sedang menempuh pendidikan S3.
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014