Indonesia menjadi satu dari 169 Negara yang berkomitmen mencapai 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030. Dalam usaha tersebut, dibutuhkan pemahaman dan dukungan dari seluruh unsur bangsa termasuk pengusaha, pimpinan perusahaan dan organisasi, investor, kreditor, akademisi dan para regulator. 

Dalam SDGs, salah satu elemen yang menjadi perhatian adalah quality education atau pendidikan berkualitas.

Baca juga: Polisi: Tak ada korban akibat kecelakaan beruntun di tol Tangerang-Merak

Terdapat lebih dari 350 peserta yang berpartisipasi dalam rangkaian The UBM Studium Generale Series 005 persembahan Program Studi Akuntansi.

Menurut Josephine Satyono, waktu 8 tahun yang tersisa sampai dengan target 2030 adalah waktu yang singkat. Ditambah dengan adanya pandemi COVID-19, membuat proses seakan berjalan mundur 62 tahun dari yang seharusnya. 

"Tidak ada bisnis yang berjalan di dalam track, tapi dengan aksi dan ambisi, hasil terbaik masih tetap bisa diraih. Akuntan profesional memegang peran penting dalam membantu perusahaan beroperasi. Kuncinya adalah membantu penentuan keputusan," ujurnya. 

Pelaksanaan acara ini bertujuan memberikan pemahaman bagi peserta mengenai pentingnya “sustainability” bagi entitas (baik profit maupun non-profit) sejalan dengan SDGs yang menjadi agenda global, memberikan gambaran bagi peserta mengenai perkembangan pelaporan Sustainability Report (SR), dan memaparkan bagaimana bisnis perlu memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat demi mencapai SDGs.

Program Studi Akuntansi Universitas Bunda Mulia dengan Akreditasi A memiliki peminatan Managerial Accounting, Tax Accounting, Audit and Public Practice. Bukti nyata pemberian lulusan terbaik dari Program Studi ini salah satunya adalah mewajibkan mahasiswa memiliki Certified Accurate Professional (CAP).
 
 
 

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022