Serang (AntaraBanten) - Tidak banyak peternak ayam tradisional di Provinsi Banten yang berkecimpung di usaha ternak ayam ras petelur, kalaupun ada mayoritas dijadikan sebagai usaha sampingan saja, dan cenderungnya memilih beternak ayam ras pedaging.

"Usaha beternak ayam ras petelur itu membutuhkan modal besar, dan harus kuat mengeluarkan uang selama tujuh bulan untuk membeli makanannya, karena ayam tersebut baru mulai bertelur pada usia tujuh bulan," kata Kepala Bidang Produksi Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten H Asep Nugraha di Serang, Rabu.

Didampingi Kasi Pengembangan Produk Peternakan Saiful Bahri, ia mengatakan peternak harus memiliki modal awal cukup besar bila ingin memelihara ayam ras petelur, karena memerlukan kandang yang khusus dan sejak DOC (ayam berusia sehari) sampai usia tujuh bulan harus diberi makan setiap harinya. 

Oleh karena itulah, kata Asep, usaha ternak ayam petelur dikuasai oleh pengusaha berskala besar, atau yang memiliki modal diatas Rp100 juta, karena ia harus memelihara ayam diatas 100.000 ekor bila mendapatkan telur dengan untung yang cukup besar.

Untuk usaha ayam ras petelur, kata Asep, jarang perusahaan besar yang mau menerapkan plasma inti ketimbang usaha ayam ras pedaging, karena risikonya yang cukup tinggi seperti kematian ayam yang rentan dapat penyakit sampai diusia tujuh bulan, atau saat mulai bertelur.

Di Banten, jumlah populasi ayam petelur pada 2013 mencapai 4,96 juta ekor, sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Tangerang sebanyak 3,09 juta ekor, Kabupaten Serang 1,14 juta ekor, Kota Serang 520,3 ribu ekor dan di Kabupaten Lebak sebanyak 160 ribu ekor. Jumlah sebesar itu menurun dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 5,04 juta ekor, dan pada 2014 diprediksi meningkat menjadi 5,37 juta ekor.

Pada Tahun 2013, produksi telur ayam ras tercatat 46,7 ribu ton, turun dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 47,5 ribu ton, dan diperkirakan pada 2014 meningkat menjadi 50,6 ribu ton.

Asep Nugraha menambahkan dalam pemeliharaan ayam ras petelur, yang perlu diperhatikan selain ketersediaan obat, yang penting sekali adalah ketersediaan pakan, karena makanan ayam itu sangat menentukan terhadap kualitas telur yang dihasilkan.

Industri pakan di Banten tergolong mencukupi seperti PT. Charoen Popkhand Indonesia Tbk. yang berlokasi di Balaraja, Kabupaten Tangerang, PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. juga di Tangerang, PT. Cheil Jedang Feed Indonesia di Kabupaten Serang, PT. Malindo Feedmill di kawasan industri modern Cikande, Serang dan PT. Sierad Produce Tbk di Tangerang.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014