Serang (AntaraBanten) - Pemerintah Provinsi Banten berupaya mengoptimalkan produksi padi dengan cara mempercepat penanaman, mengoptimalisasi dukungan sarana seperti benih, pupuk, dan pestisida serta mengoptimalkan sumber daya manusia di tingkat lapang dalam pengawalan penerapan teknologi.

Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Kanim Diyarna di Serang, Selasa, mengatakan upaya itu sudah dan sedang dilakukan seperti percepatan tanam yang dilaksanakan pada Mei dan September.

Ia mengatakan seluruh upaya yang dilakukan dalam rangka untuk mengejar target produksi padi tahun 2014 yang disasarkan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Ia menyebutkan 2014 ditetapkan sasaran produksi padi sebesar 2.039.610 ton gabah kering giling (GKG), lebih tinggi dibandingkan realisasi produksi padi 2013 yang mencapai 1.595.254 ton GKG.

Produksi padi pada 2013 mengalami penurunan sebesar 5,95 persen, akibat dari menurunnya angka tanam periode Januari-Maret 2014 yang berakibat menurunnya luas panen pada April-Juni 2014. Penurunan angka luas tanam dan panen tersebut diduga pada tahun 2014 akan terjadi el-nino atau kemarau.

Untuk produksi padi 2014 yang ditargetkan 2.039.610 ton GKG, Kanin menyatakan optimistis dapat tercapai dengan mempetimbangkan data teknis, bahwa saat ini tanaman padi yang akan dipanen seluas 16.909 hektare. Kemudian prediksi tanam periode Agustus-September seluas 30.719 hektare, sehingga jumlah tanaman padi yang akan dipanen periode September-Desember seluas 55.628 hektare.

"Apabila diasumsikan dengan provitas Aram I maka diperoleh tambahan produksi sebesar 296.498 ton GKG. Semoga sisa pertanaman yang ada dapat diamankan sehingga target produksi padi 2014 dapat tercapai," katanya.

Melihat sasaran produksi tahun 2014 maka diperlukan kerja keras semua pihak dari seluruh pemangku kepentingan, baik petani maupun petugas serta stakeholder terkait.

Ia menambahkan angka tersebut mustahil bisa dicapai tanpa usaha keras semua pihak, terutama para petugas di tingkat lapang dan petani pelaksanaan dilapangan serta peran aktif dari seluruh kepala perangkat daerah terkait, baik ditingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota.

"Untuk mendorong tingkat produksi, kami selalu berkoordinasi dengan instansi terkait agar peran aktif pemerintah kabupaten maupun kota untuk memberi perhatian khususnya dalam upaya percepatan tanam dan pengamanan produksi," kata Kanim.

Ia menambahkan dalam upaya pengamanan pencapaian produksi padi 2014, pihaknya bersama dengan  instansi terkait di tingkat provinsi melakukan pengawalan dan monitoring ke tingkat kabupaten/kota.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014