Serang (AntaraBanten) - Pemerintah Provinsi Banten memusatkan pengembangan kerbau di Kabupaten Pandeglang dan Lebak, dan salah satu pertimbangannya karena populasi ternak besar di dua daerah itu cukup banyak.

"Untuk peternakan kerbau memang kita pusatkan di Lebak dan Pandeglang, tapi bukan berarti kabupaten/kota lainnya ditinggalkan," kata Kepala Bidang Produksi Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten, Asep Nugraha di Serang, Selasa.

Menurut dia, di Kabupaten Lebak dan Pandeglang tidak hanya dilakukan budidaya kerbau untuk konsumsi tapi juga pembibitan guna mendukung peningkatan populasi ternak di Provinsi Banten.

"Kita telah membuat kawasan peternakan kerbau pada beberapa kecamatan di Lebak dan Pandeglang, dan ini bisa mendorong optimalisasi pengembangan ternak kerbau," ujarnya.

Asep juga menyatakan, untuk Kabupaten Lebak, kawasan peternakan kerbau berada di Kecamatan Cileles, Cikulur dan Wanasalam, sedangkan Pandeglang di Kecamatan Cisata.

"Di semua kecamatan di Lebak dan Pandeglang ada warga yang memelihara kerbau, tapi hanya kecamatan itu yang dijadikan kawasan ternak, karena populasinya cukup banyak," ujarnya.

Mengenai populasi kerbau, menurut dia, hasil sensus 2013 sebanyak 98.710 ekor, dengan jumlah terbanyak di Kebupaten Lebak 32.184 ekor, Serang 25.621 ekor, Pandeglang 23.971 ekor, Kabupaten Tangerang 9.829 ekor.

Kemudian, di Kota Tangerang populasi kerbau sebanyak 166 ekor, Kota Serang 4.887 ekor, Kota Cilegon 1.938 ekor dan Kota Tangerang Selatan 150 ekor.

Ia juga menyatakan, pengembangan atau pengurusan kerbau di Provinsi Banten dilakukan oleh masyarakat atau kelompok peternak, belum ada perusahaan yang mengembangkan jenis usaha ternak tersebut.

Berdasarkan sensus 2013, kata dia, di Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang tingkat kepemilikan kerbau di masyarakat berkisar 2-4 ekor per rumah tangga.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014