Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa meresmikan lima pangkalan Sungai Ciliwung dan mengadakan Tarhib Ramadhan di lima pangakalan Sungai Ciliwung (31/03).
Acara yang diisi dengan pengarungan Sungai Ciliwung, dan peresmian perpustakaan ini sebagai komitmen DMC Dompet Dhuafa dalam meningkatkan literasi tentang peduli lingkungan dan upaya pengurangan risiko bencana.
Baca juga: Dompet Dhuafa-Gapoktan panen raya di tengah pandemi
"Kita perlu mencetak generasi-generasi baru untuk menjaga alam. Kita bisa belajar seperti air yakni hidup dengan memberi manfaat," ujar Ust. Ahmad Shonhaji selaku Direktur Dakwah, Budaya, dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa.
Adapun program intervensi yang dilakukan DMC Dompet Dhuafa yakni turut membantu pembangunan Trab Terasering, Dermaga Pangkalan serta sarana sanitasi MCK di di Saung Bambon Riverside (Srengseng Sawah), KPC Kedung Sahong (Lenteng Agung), Ciwilung Muara Bersama - CMB (Tanjung Barat), Padepokan Ciliwung Condet - PCC (Balekambang), dan Kometa (Balekambang).
"Kata sungai dalam Al-Qur'an ada tiga klaster terbesar penggunaan. Pertama terkait dengan surga. Ada ayat yang menjelaskan surga dengan kalimat sungai yang mengalir di bawahnya. Kedua tentang keagungan ciptaan Allah bagaimana sungai itu tercipta. Ketiga tentang bahaya air hujan yang berlimpah dalam sungai, "terang Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.
"Poin ketiga menekankan kepada kita bahwasanya kalau tidak menjaga hujan dan kelestarian sungai dikhawatirkan akan membinasakan kita, seperti banjir dan longsor,"lanjut Haryo.
Menurut peta interpretasi penggunaan DAS tahun 2001 dalam penelitian Kuswadi (2002), kawasan hutan di sub-DAS Ciliwung Hulu mengalami penurunan dari tahun 1999-2001 sebesar 16,62%.
Penurunan tersebut diikuti oleh peningkatan alih guna lahan sebagai pemukiman, perkebunan, dan pertanian dataran tinggi. Berkurangnya daerah resapan air akibat penebangan hutan dan konversi lahan mengakibatkan air tidak dapat meresap ke dalam tanah namun mengalir deras di batang sungai Ciliwung, dari hulu menuju hilir.
DAS Ciliwung di daerah hulu tidak terlalu lebar, jika ditambah dengan adanya penyempitan akibat pembangunan. Pada musim penghujan kondisi tersebut dapat menyebabkan air hujan meluap ke wilayah sekitar yang menyebabkan banjir dan longsor di daerah hulu.
Hal sebaliknya juga akan terjadi pada musim kemarau, air yang tidak terserap dan tersimpan di dalam tanah akan menyebabkan turunnya debit air kali yang berdampak pada kegagalan panen dan juga kesulitan warga akan air bersih.
Atas latarbelakang tersebut Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menghadirkan “Program Pemberdayaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Berbasis Pengelolaan DAS Pada Kali Ciliwung”. Kegiatan ini berpusat pada kelompok masyarakat yang bermukim di sekitar DAS kali Ciliwung yang akan dijadikan sebagai pilot project.
"Ini acara yang luar biasa. Karena ada lima pangkalan yang diresmikan. Mudah-mudahan program ini berkembang. Hal ini juga selaras dengan BPBD DKI Jakarta yakni fokus pemberdayaan komunitas untuk ecowisata dan eduwisata, "jelas Basuki Rakhmat selaku Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga BPBD DKI Jakarta dalam sambutannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Acara yang diisi dengan pengarungan Sungai Ciliwung, dan peresmian perpustakaan ini sebagai komitmen DMC Dompet Dhuafa dalam meningkatkan literasi tentang peduli lingkungan dan upaya pengurangan risiko bencana.
Baca juga: Dompet Dhuafa-Gapoktan panen raya di tengah pandemi
"Kita perlu mencetak generasi-generasi baru untuk menjaga alam. Kita bisa belajar seperti air yakni hidup dengan memberi manfaat," ujar Ust. Ahmad Shonhaji selaku Direktur Dakwah, Budaya, dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa.
Adapun program intervensi yang dilakukan DMC Dompet Dhuafa yakni turut membantu pembangunan Trab Terasering, Dermaga Pangkalan serta sarana sanitasi MCK di di Saung Bambon Riverside (Srengseng Sawah), KPC Kedung Sahong (Lenteng Agung), Ciwilung Muara Bersama - CMB (Tanjung Barat), Padepokan Ciliwung Condet - PCC (Balekambang), dan Kometa (Balekambang).
"Kata sungai dalam Al-Qur'an ada tiga klaster terbesar penggunaan. Pertama terkait dengan surga. Ada ayat yang menjelaskan surga dengan kalimat sungai yang mengalir di bawahnya. Kedua tentang keagungan ciptaan Allah bagaimana sungai itu tercipta. Ketiga tentang bahaya air hujan yang berlimpah dalam sungai, "terang Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.
"Poin ketiga menekankan kepada kita bahwasanya kalau tidak menjaga hujan dan kelestarian sungai dikhawatirkan akan membinasakan kita, seperti banjir dan longsor,"lanjut Haryo.
Menurut peta interpretasi penggunaan DAS tahun 2001 dalam penelitian Kuswadi (2002), kawasan hutan di sub-DAS Ciliwung Hulu mengalami penurunan dari tahun 1999-2001 sebesar 16,62%.
Penurunan tersebut diikuti oleh peningkatan alih guna lahan sebagai pemukiman, perkebunan, dan pertanian dataran tinggi. Berkurangnya daerah resapan air akibat penebangan hutan dan konversi lahan mengakibatkan air tidak dapat meresap ke dalam tanah namun mengalir deras di batang sungai Ciliwung, dari hulu menuju hilir.
DAS Ciliwung di daerah hulu tidak terlalu lebar, jika ditambah dengan adanya penyempitan akibat pembangunan. Pada musim penghujan kondisi tersebut dapat menyebabkan air hujan meluap ke wilayah sekitar yang menyebabkan banjir dan longsor di daerah hulu.
Hal sebaliknya juga akan terjadi pada musim kemarau, air yang tidak terserap dan tersimpan di dalam tanah akan menyebabkan turunnya debit air kali yang berdampak pada kegagalan panen dan juga kesulitan warga akan air bersih.
Atas latarbelakang tersebut Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menghadirkan “Program Pemberdayaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Berbasis Pengelolaan DAS Pada Kali Ciliwung”. Kegiatan ini berpusat pada kelompok masyarakat yang bermukim di sekitar DAS kali Ciliwung yang akan dijadikan sebagai pilot project.
"Ini acara yang luar biasa. Karena ada lima pangkalan yang diresmikan. Mudah-mudahan program ini berkembang. Hal ini juga selaras dengan BPBD DKI Jakarta yakni fokus pemberdayaan komunitas untuk ecowisata dan eduwisata, "jelas Basuki Rakhmat selaku Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga BPBD DKI Jakarta dalam sambutannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022