Pandeglang (AntaraBanten) - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pandeglang, Banten, A Fahmi Sumanta menyatakan, kepala desa dilibatkan dalam pengelola pasar tradisional, terutama yang belum berkembang.

"Untuk pasar tradisional yang belum berkembang kita melibatkan kepala desa atau kades dalam pengelolaannya, dan dengan keterlibatan mereka diharapkan bisa lebih cepat maju," katanya di Pandeglang, Kamis.

Menurut dia, dengan keterlibatan kades pengelolaannya bisa lebih maksimal, karena mereka setiap saat ini berada di lokasi untuk memantau perkembangan dan kegiatan jual-beli di pasar tersebut.

Dengan terlibat langsung, kata dia, para kades akan merasa ikut memiliki fasilitas umum tersebut, dan bertanggung jawab untuk memajukannya.

"Memang kades tidak sendiri, mereka bersama-sama dengan petugas kita yang sekali-kali turun ke lapangan," katanya.

Karena pengelolaannya dilakukan bersama, kata dia, maka pendapatan dari pasar tradisional itu juga nanti akan dibagi, sebagian untuk kas desa dan sebagian di setor ke pemerintah kabupaten.

Fahmi menyatakan, pasar tradisional yang pengelolaannya melibatkan kades, diantaranya Pasar Paniis, Kecamatan Koroncong dan Pasar Kaduela, Kecamatan Cadasari.

"Kebetulah kedua pasar itu baru selesai dibenahi, jadi saya yakin ke depan akan berkembang, tentunya karena adanya kerlibatan kades dalam pengelolaannya," ujarnya.

Sedangkan untuk pasar tradisional yang terlah berkembang, seperti Pasar Badak, Kecamatan Pandeglang, menurut dia, pengelolaannya langsung dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas).

"Untuk pasar yang telah berkembang seperti Pasar Badak, kita telah membentuk Unit Pelayanan Teknis (UPT) sebagai pengelolannya, maka pihak lain tidak bisa terlibat," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014