Lebak (AntaraBanten) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lebak, Banten, mengoptimalkan sosialisasi penerapan Kurikulum 2013 guna meningkatkan mutu pendidikan di daerah itu.

"Kami terus melakukan kegiatan sosialisasi agar guru dapat lebih memahami penerapan kurikulum baru itu dalam proses belajar mengajar," kata Kepala Disdikbud Kabupaten Lebak Asep Komar Hidayat di Lebak, Jumat.

Ia mengatakan selama ini penerapan Kurikulum 2013 di Kabupaten Lebak dilaksanakan secara bertahap, karena sarana penunjang buku modul Kurikulum 2013 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum didistribusikan ke sekolah-sekolah.

Selain itu, juga pelatihan-pelatihan para guru masih terbatas, karena itu, pihaknya mengoptimakan sosialisasi Kurikulum 2013 mulai tingkat SD/SMP dan SMA/SMK.

Kegiatan sosialisasi ini guna meningkatkan pemahaman guru untuk menyampaikan pada kegiatan belajar mengajar (KBM).

Semestinya, ujar dia, pelaksanaan kurikulum baru itu sudah dilaksanakan tahun ajaran 2014-2015. Namun, hingga kini  belum dilaksanakan secara maksimal.

"Sebagian sekolah ada yang mengajar dengan menggunakan file CD Kurikulum 2013. Ada juga sekolah yang mengajar menggunakan kurikulum lama yakni kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)," katanya.

Menurut dia, penerapan Kurikulum 2013 guru dituntut bekerja profesional.

Guru harus mampu menilai prestasi siswa dalam bidang akademik juga diwajibkan memperhatikan siswa dari aspek kepribadian, moral, kecerdasan emosional dan lain-lain.

Sebab Kurikulum 2013 menghantarkan proses penilaian guru terhadap siswa dilihat dari jiwa kreatif, inovatif, produktif dan afektif.

Pada dasarnya, ujar dia, penerapan kurikulum ini berbeda dengan pola KTSP.

Perbedaan itu, kata dia, guru harus mengubah pola mengajar dari sebelumnya sebagai pemberi tahu kepada peserta didik.

Namun, saat ini peserta didik yang harus mencari tahu dalam menerima pembelajaran.

Oleh karena itu, guru dituntut profesional dengan memiliki sikap kreatif, inovatif, produktif dan apektif.

"Kami yakin Kurikulum 2013 bisa mendorong peserta didik lebih berkualitas dan berkarakter," katanya.

Sementara itu, Kepala SMAN 3 Rangkasbitung Ucu Lena Muryati mengaku bahwa sekolahnya terpaksa guru mengajar dengan menggunakan file CD Kurikulum 2013 karena hingga kini belum memiliki pedoman modul kurikulum baru.

"Kami berharap pemerintah segera menyalurkan buku-buku kurikulum untuk pegangan guru dan siswa," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014