Jakarta (Antara News) - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo mengatakan penutupan pintu keluar tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) sudah merupakan desain dari awal pemerintah apabila tol ruas West 2 beroperasi.


"Pemerintah dan PT Jasa Marga harus lebih intensif lagi melakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap kebijakan penutupan pintu keluar tol tersebut," kata Sudaryatmo saat dihubungi, Kamis.

Sudaryatmo mengatakan bahwa kehadiran ruas West 2 seharusnya dapat mengurangi beban lalu lintas.

Untuk itu, Pemerintah dan PT Jasa Marga telah menyiapkan  alternatif pintu keluar, yakni pengguna jalan tol dari arah Serpong yang akan menuju Bintaro Viaduct atau Veteran dapat keluar di Gerbang Tol Pondok Aren kemudian melalui jalanan di kawasan dalam Perumahan Bintaro Jaya.

"Tinggal sekarang ini bagaimana memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang selama ini terbiasa menggunakan jarak dekat di ruas tersebut," kata Sudaryatmo.

Menurut dia, dengan sistem terbuka memang akan memberatkan bagi pengguna jalan yang biasa menggunakan JORR untuk jarak dekat, sedangkan untuk jarak jauh akan diuntungkan.

Sudaryatmo mengatakan bahwa ada beberapa alternatif untuk menambah konstruksi. Akan tetapi, itu juga harus dihitung berapa banyak dari masyarakat yang menggunakan jarak dekat tersebut.

Terkait dengan hal tersebut, YLKI, kata Sudaryatmo, berjanji untuk mempertemukan pengguna jalan di kawasan Bintaro dengan pihak PT Jasa Marga dan Kementerian PU untuk memberikan sosialisasi lebih lanjut.

Sudaryatmo mengatakan bahwa ada solusi lagi untuk memanfaatkan e-toll card. Namun, itu juga masih harus disimulasikan terlebih dahulu sebelum dapat diterapkan.

Sudaryatmo mengatakan bahwa kehadiran West 2 ini harus mampu meningkatkan arus lalu lintas di JORR karena memiliki nilai strategis menghubungkan ruas tol lainnya sampai ke Bandara Soekarno Hatta dan Tanjung Priok.

PT Jasa Marga Tbk (Persero) dan Kementerian Pekerjaan Umum telah meresmikan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) West 2 pada hari Sabtu (21/7). Kemudian, ruas tersebut secara resmi dibuka pada hari Selasa (22/7) pukul 00.00 WIB.

Seiring dengan beroperasinya tol itu, kata dia, semula terdapat dua akses pintu keluar yang akan ditutup, yakni Bintaro Viaduct yang ada di ruas tol Pondok Ranji-Ulujami, dan akses keluar Veteran. Namun seiring dengan keberatan masyarakat kemudian akses keluar Veteran kembali dibuka.

"Semula akses keluar Veteran memang ditutup. Namun, karena adanya keberatan warga dan pengembang Bintaro, akses itu dibuka kembali," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Gani Ghazali saat dihubungi, Kamis.

Untuk Bintaro Viaduct, kata Ghazali, memang tidak memungkinkan karena desainnya memang tidak ada di dalam sistem pengoperasian ruas West 2.

Ghazali berharap perubahan lalu lintas dengan beroperasi West 2 dapat memperlancar arus dari Pondok Aren hingga Veteran.

Lebih jauh dijelaskan bahwa penutupan akses keluar tol ini dilakukan karena desain awal jalan tol Serpong-Ulujami memang tidak ada akses keluar di lokasi tersebut. Pembukaan akses keluar tersebut hanya bersifat sementara sambil menunggu selesainya ruas JORR Ulujami-Kebon Jeruk selesai.

Ghazali mengatakan bahwa alasan pemerintah mengubah mekanisme transaksi ini agar pengguna jalan tol hanya melakukan pembayaran atau transaksi sesuai dengan ruas tol yang dilaluinya. Sebab, sebagaimana ruas tol lain yang terkoneksi dengan JORR. seperti Jagorawi dan Jakarta-Tangerang, para pengguna jalan tol juga dikenakan tarif tol untuk masing-masing ruas.

Terkait dengan kurangnya sosialisasi, Ghazali mengatakan bahwa sudah dilakukan sejak satu bulan sebelum West 2 beroperasi.

"Memang konsekuensi dengan perubahan operasi sistem terbuka akan ada pengguna jalan tol yang merasa keberatan, terutama yang selama ini terbiasa menggunakan jarak dekat," kata dia.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014