Jakarta (Antara News) - Sekretaris Perusahaan PT Cipaganti Citra Graha Tbk Toto Moeljono menegaskan Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada merupakan badan usaha terpisah meski sama-sama berada di dalam Cipaganti Group.


"Penjelasan ini diperlukan agar pemegang saham kami tidak resah akibat Koperasi Cipaganti Karya Guna Usaha (KCKGU) mengalami gagal bayar," kata Toto dalam penjelasannya kepada wartawan, Sabtu.

Toto mengatakan, akibat pemberitaan terkait KCKGU tersebut harga saham perseroan mengalami penurunan, meskipun kalau melihat dari kinerja keuangan PT Cipaganti Citra Graha Tbk (kode bursa: CPGT) memiliki prospek yang bagus.

Hal ini dapat dilihat laporan keuangan yang dirilis pada tahun 2013 meraih kami berhasil meraih laba Rp83 miliar, sedangkan periode Maret 2014 juga masih bagus, jelas Toto.

Toto mengakui, direktur utama dan dua komisaris CPGT diamankan kepolisian, akan tetapi hal ini terjadi karena mereka menjabat sebagai pengurus koperasi .

Toto juga menjamin. CPGT sebagai perusahaan terbuka dikelola profesional tidak ada hubungan keluarga, ditengah-tengah simpang siur yang menyebutkan Cipaganti Group merupakan perusahaan keluarga.

Diakui juga CPGT pernah menerima pinjaman dari koperasi, tetapi sebelum pelaksanaan go public tahun 2012 pinjaman tersebut sudah dilunasi, sebagai syarat  dari Otoritas Jasa Keuangan apabila ingin menjadi perusahaan terbuka.

Toto berharap, persoalan gagal bayar ini dapat diselesaikan melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) melalui team restrukturisasi salah satunya dengan membuat perusahaan baru yang akan menampung aset dan mitra koperasi.

Toto mengatakan, sebanyak 8000 mitra koperasi sebagian besar 80 persen merupakan karyawan CPGT, kemudian, dari prosentase tersebut sebagian besar merupakan pengemudi.

"Harapannya kalau kasus ini telah membuat tsunami sehingga harga saham kami jatuh, maka apabila proses restrukturisasi utang ini gagal dan koperasi harus dipailitkan akan menjadi tsunami ke-2," kata Toto mengibaratkan.

Kedepan, jelas Toto, CPGT mengagendakan penyelenggaraan RUPS/ RUPSLB yang salah satu pergantian direksi dan komisaris yang sekarang ini posisinya kosong.

Dampak dari kasus ini, jelas Toto, bukan hanya harga saham turun, tetapi juga sejumlah vendor menunda pasokannya, beberapa lembaga keuangan membukukan fasilitas pinjaman, bahkan ada yang berusaha menarik jaminan, serta calon investor memilih "wait and see".

Toto berharap, bisnis CPGT 70 persen bergerak di sektor transportasi tidak akan terganggu dengan kasus koperasi tersebut, bisnis kami justru lebih banyak dipengaruhi kondisi infrastruktur terutama jalan tol, seperti jalan tol longsor maka langsung berpengaruh terhadap pendapatan kami.

Sebagian lagi kami memiliki bisnis penyewaan alat berat, saat ini kami sedang mengalihkan ke sektor perkebunan dan konstruksi, dari sebelumnya di sektor tambang batubara yang kini tengah mengalami kesulitan.

    

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014