Pandeglang (AntaraBanten) - Seluruh kebutuhan telur ayam ras di Kabupaten Pandeglang masih dipasok dari luar daerah karena belum ada peternakan ayam petelur.

"Semuanya dipasok dari luar daerah, tetapi masih di wilayah Provinsi Banten," kata Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pandeglang, Winarno di Pandeglang, Rabu.

Para pedagang telur di pasar tradisional di daerah itu, kata dia, membeli telur ayam dari peternak di Kabupaten Serang dan Lebak.

Kabupaten Pandeglang, sebenarnya potensial untuk usaha peternakan ayam petelur, namun sampai saat ini belum ada pengusaha yang beinvestasi pada bidang tersebut.

"Usaha peternakan ayam petelur membutuhkan modal cukup besar, karena itu harus pengusaha, dan kami membuka kesempatan bagi investor yang ingin berinvestasi," ujarnya.

Ujang, pedagang telur di Pasar Badak Pandeglang menyatakan para pedagang di pasar tradisional terbesar di daerah itu membeli telur dari peternakan di Serang dan Lebak.

"Kita butuh pasokan berkesinambungan, dan para peternak biasanya meminta sistem kontrak. Mereka tidak mau mengirim yang sifatnya insidentil atau sewaktu-waktu saja," katanya.

Dengan sistem kontrak, lanjutnya, kedua belah pihak diuntungkan. Para pedagang mendapat jaminan ketersediaan telur, sementara peternak juga mempuyai kepastian dalam pemasaran.

Rohidi, pedagang telur lainnya menjelaskan jika di Pandeglang ada peternakan ayam petelur, para pedagang tidak akan membeli dari daerah lain.

"Kalau di sini ada peternakan, kita pasti tidak akan membeli dari luar daerah, minimal kan bisa mengurangi biaya angkut," katanya.

Mengenai harga eceran, menurut dia, pekan ini masih bertahan Rp18 ribu/kg, dan kemungkinan terjadi kenaikan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014