Serang (AntaraBanten) - Pelaksana Tugas Gubernur Banten mendorong masyarakat di seluruh pelosok Provinsi Banten menguasai Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), termasuk masyarakat yang ada di pelosok desa.

"Infrastruktur itu bukan hanya pembangunan jalan atau jembatan tetapi sekarang ini Information technology (IT) sudah termasuk infrastruktur," kata Rano Karno saat membuka Rapat kerja forum koordinasi riset Daerah II Provinsi Banten Tahun 2014 di Serang, Selasa.

Dikatakan Gubenur Rano Karno ingin sekali melihat anak- anak Provinsi Banten, walaupun berada di ujung desa mereka paham tentang  iptek, kalau tidak akan sulit untuk mengejar perkembangan iptek terkini.

Ia mengatakan, untuk lebih meningkatkan pengembangan dan penerapan iptek di Provinsi Banten, dibutuhkan peran serta elemen masyarakat meliputi kalangan akademis, intelektual dan profesional. Baik fungsinya sebagai peniliti maupun dalam institusi dewan riset daerah,lembaga litbang di perguruan tinggi dan instansi vertikal dari berbagai bidang keilmuan dan keahlian masing masing.

"Pada Tahun 2015 kita sudah  kedatangan tamu-tamu asing yang akan menjadi saingan kita, dimana orang-orang asing bisa bekerja di Indonesia dengan bebas, Dokter asing bisa buka praktek di Indonesia. Ini adalah salah satu tantangan bagi kita. Itu artinya iptek sangat penting dalam era reformasi ini," katanya.

Rano menyambut baik pertemuan dewan riset daerah tersebut dan Pemerintah Provinsi Banten menunggu hasil dari rapat kerja dewan riset daerah tersebut.

"Mudah-mudahan ini awal dari kita untuk membangun suatu pemahan apa yang disebut dengan Iptek. Banten akan lebih baik apabila ditujang dengan riset dan inovasi," kata Rano Karno.

Wakil Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Banten H.M Masduki mengatakan, forum riset daerah tersebut sangat strategis untuk menyamakan persepsi dan pemantapanya, tentang bagaiman pentingya meningkatkan daya saing daerah untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat melalui penguatan inovasi dan pengembangan bisnis inovatif.

"Ini sebagai langkah awal untuk mewujudkan sinergitas dan sinkronisasi program dan kegiatan terkait aktivitas penelitian dan riset yang akan, sedang dan telah dilaksanakan di Provinsi Banten," kata Masduki.

Wakil Ketua DPRD Banten Eli Mulyadi mengatakan, berbagai kondisi dan permaslahan terkini di Banten seperti Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) 2013 yang turun dari  6,15 persen menjadi 5,86 persen, IPM Banten 71,87 jauh dibawah rata-rata nasional, peningkatan penduduk miskin menjadi 5,89 dari 5,71, pengangguran terbuka sebesar 509.286 jiwa, buruknya infrastruktur dan LHP BPK yang memberikan opini tidak memberikan pendapat. DPRD Banten menyampaikan delapan rekomendasi diantaranya agar Dewan Riset Daerah (DRD) secara kelembagaan memberikan masukan kepada Pemprov Banten, untuk menyusun arah prioritas serta kerangka kebijakan secara makro di bidang Iptek dan mendukung pemprov melakukan kordinasi di bidang iptek.

"Riset DRD juga harus diarahkan dalam dalam rangka ikut serta memberikan solusi terkait persoalan-persoalan mendasar di Banten, serta pengisian anggota DRD juga harus oleh sumber daya manusia yang kompeten di bidang iptek," kata Eli Mulyadi.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014