Pandeglang (AntaraBanten) - Dinas Kebudayaan dan Periwisatan (Disbudpar) Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten membentuk kampung wisata terumbu guna mendukung pembangunan bidang pariwisata di daerah itu.

"Kampung Paniis, Kecamatan Sumur dijadikan sebagai kampung wisata terumbu karang, dan selama ini cukup banyak wisatawan yang datang ke lokasi itu," kata Kepala Seksi Promosi Disbudpar Kabupaten Pandeglang Imron Mulyana di Pandeglang, Minggu.

Menurut dia, pembentukan kampung wisata terumbu karang tersebut, berawal dari World Wildlife Fund (WWF) yang membina warga Kampung Paniis supaya mempunyai kegiatan dan dapat tambahan penghasilan.

Kemudian, pada 2002 WWF mengajak warga untuk menanam terumbu karang dan jenis biota laut lainnya di sekitar pantai dekat permukiman tersebut.

"Pada 2005 WWF merangkul Disbudpar dan sejak itulah Paniis dijadikan sebagai kampung wiasta terumbu karang," katanya.

Meski kegiatannya sudah berlangsung cukup lama, kata dia, namun peluncuran secara resmi pembentukan kampung wisata tersebut baru akan dilakukan 2014.

Imron juga menyatakan, menawarkan paket wisata khusus bagi para wisatawan yang datang ke kampung wisata terumbu karang tersebut dengan berbagai kegiatan yang bisa diikuti diantaranya menyusuri Cigeunteur dengan menggunakan cano.

Kemudian, kata dia, menanam terumbu karang dan tracking ke Gunung Honje yang berada di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK)," katanya.

Ia menyatakan, saat menyusuri Sungai Cigeundeur, para wisawatan akan menyaksikan aneka jenis hewan seperti ular dan sebagainya jadi bisa sambil melakukan penelitian.

Demikian juga ketika tracking ke Gunung Honje wisatawan bisa menyaksikan aneka jenis hewan, termasuk yang langka seperti badak bercula satu atau badak jawa, owa jawa, dan banteng.

"Gunung Honje masuk dalam wilayah TNUK yang merupakan habitat badak bercula satu yang tidak akan ditemui dimana pun, karena hanya ada di TNUK," katanya.

Setelah sampai di Gunung Honje, kata dia, wisatawan akan menyaksinkan air terjun Paniis, yang tingginya 12 meter dan memiliki keunikan karena bentuknya bertangga.

Imron menyatakan, untuk paket wisata minta khusus itu, para wisatawan hanya mengeluarkan biaya Rp600 ribu per orang, itu sudah termasuk pemandu wisata dan pembawa barang-barang.

"Biaya tersebut juga termasuk perjalanan dari Jakarta menunju lokasi, makan serta akomodasi lainnya. Pokoknya tidak ada biaya lain yang dikeluarkan oleh wisawatan," katanya.

Menurut dia, para wisatawan akan berada di lokasi dan menikmati paket wisata itu selama tiga hari, yakni Jumat-Minggu.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014