Jakarta (Antara News) - Perseroan Terbatas Marga Mandalasakti (MMS) selaku pengelola jalan tol Tangerang-Merak mengumumkan penambahan lajur baru di tol Jakarta-Tangerang pada ruas Cikupa-Balaraja Barat sepanjang 7 kilometer.


"Dengan demikian, pada Bitung-Balaraja Barat dari dua lajur menjadi tiga lajur," kata Presiden Direktur MMS Wiwiek D. Santoso kepada pers pada Media Gathering di Kompleks Gerbang Tol Cikupa, Tangerang, Selasa.

Dengan penambahan jalur, kata dia, kapasitas jalan menjadi lebih besar sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan.

"Apalagi, jelang arus mudik tahun ini," katanya.

Proyek penambahan lajur tersebut dikerjakan sejak April 2013 dan selesai dalam waktu 13 bulan dengan melibatkan tiga kontraktor nasional.

Proyek dibagi tiga paket pekerjaan dan total investasi sekitar Rp300 miliar atau Rp40 miliar per kilometer.

Wiwiek menjelaskan bahwa penambahan lajur ini merupakan kewajiban operator sesuai kontrak pengusahaan jalan tol dari dua lajur menjadi tiga lajur mulai 2012 hingga 2015.

"Itu menjadi keharusan karena rasio jalan di ruas itu hampir mencapai 80 persen akibat pertumbuhan lalu lintas 2011 dan 2012 sehingga sudah saatnya harus tambah lajur," katanya.

Oleh karena itu, tegasnya, kewajiban itu tidak lagi diperhitungkan kapan harus kembali modal atau mencapai titik impas.

PT MMS pada tahun ini memasuki usia operasi 25 tahun. Tol Jakarta-Merak sepanjang 72 kilometer ini dibangun 1992--1996.

    
                    Tol Baru
Pada kesempatan itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengakui bahwa pihaknya berencana menambah dua ruas tol baru untuk menopang pertumbuhan ekonomi kawasan.

"Kami sudah berencana menambah dua ruas tol baru," katanya.

Sesuai dengan rencana tata ruang, katanya, ruas itu adalah Serpong-Balaraja sepanjang 32 km atau 38 km.

"Ini lajurnya sudah ada, tinggal perijinan dari BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) Kementerian PU dan lalu siap ditenderkan," katanya.

Kedua, ruas tol dari Cikupa/Balaraja ke Bandara Soekarno Hatta sepanjang sekitar 25--30 km.

"Ini diperlukan karena jalan arteri di ruas itu sudah padat dan macet pada jam-jam sibuk," katanya.

Ahmed Zaki memperkirakan nilai investasi saat ini untuk tol Serpong-Balaraja sekitar Rp4 triliun, sedangkan untuk ruas Cikupa/Balaraja ke Bandara Soekarno Hatta, belum ada angkanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014