Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan komitmennya untuk terus mendorong penggunaan teknologi kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. 

"Saya berharap agar pengembangan dan pemanfaatan teknologi di sektor kesehatan dapat membantu meningkatkan layanan kesehatan yang berkualitas, baik melalui edukasi maupun dengan kemudahan layanan telemedis bagi masyarakat pada umumnya," kata Budi saat memberi sambutan pada pelantikan pengurus baru Asosiasi Healthtech Indonesia periode 2022 – 2024 berlangsung Kamis ini (10/2).

Baca juga: Jumlah pasien di isolasi terpusat Kabupaten Tangerang berlebih capai 130 persen

Hadir juga dalam acara yang digelar secara hybrid tersebut I Nyoman Adhiarna selaku Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Muhammad Neil El Hamam, M.Sc selaku Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Menteri Kesehatan dalam siaran pers yang diterima, Minggu, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Asosiasi Healthtech Indonesia dalam meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika, I Nyoman Adhiarna menyampaikan bahwa untuk mendorong mempercepat transformasi digital, dibutuhkan Kesehatan Digital, Masyarakat Digital dan Ekonomi Digital. 

"Kominfo terus bekerjasama dengan Asosiasi Healthtech Indonesia dalam mendorong sosialisasi dan pemanfaatan teknologi dan platform digital dalam mempercepat kompetensi dan kapasitas pada tenaga Kesehatan dan masyarakat umum," tuturnya.

Muhammad Neil El Hamam, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menambahkan dalam sambutannya bahwa inovasi kesehatan digital sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan pelayanan Kesehatan, salah satunya adalah standarisasi data kesehatan sehingga dapat digunakan secara lebih efektif dan produktif.

Asosiasi Healthtech Indonesia (AHI) didirikan pada tahun 2018, atas keinginan terhadap sistem Kesehatan di Indonesia yang perlu ditingkatan terutama di bidang teknologi. 

Hadirnya sejumlah start up digital kesehatan di Indonesia merupakan hal positif yang memerlukan wadah kolaborasi yang dapat mendukung agar tetap bertahan dan berkembang.  

Dr. Gregorius Bimantoro selaku ketua Umum AHI menyampaikan usai pelantikan bahwa dalam periode ini Asosiasi Healthtech Indonesia (AHI) akan lebih fokus dalam menjalin kolaborasi pentahelix untuk mewujudkan tranformasi digital kesehatan di Indonesia.

Wakil Ketua AHI Bidang 1 Hubungan Pemerintah, Jessy Abdurrahman menjelaskan bahwa AHI berperan dalam Upaya Inisiasi Interoperabilitas Data Kesehatan Nasional. Interoperabilitas data merupakan hal yang krusial salah satunya adalah dalam membantu memerangi COVID-19. 

"Tanpa data kita tidak bisa melakukan monitoring, tanpa monitoring tidak bisa identifikasi kesalahan jadi tidak bisa menganalisa dan pengambilan keputusan kurang akurat," ujar Jessy.

Selepas kegiatan pelantikan, Daniel Oscar Baskoro selaku Chief Operating Officer, DTO (Digital Transformation Office) Kementerian Kesehatan mensosialisasikan mengenai Roadmap Indonesia Health Service 2024. 

Daniel menyampaikan bahwa Platform Indonesia Health Service (IHS) merupakan platform untuk menghubungkan berbagai sistem yang ada di fasilitas layanan Kesehatan agar terintegrasi di dalam Platform IHS. 

"Sistem ini akan dikembangkan menjadi ekosistem dimana semua data kesehatan tiap individu masyarakat akan saling terhubung dan terintegrasi sehingga data rekam medis dapat diakses dengan mudah bagi masyarakat, demi kualitas Kesehatan yang lebih baik," pungkasnya.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022