Mahasiswa Magister Management Executive Angkatan 71 (MME 71) PPM School of Management menyelenggarakan workshop kepada 47 penjahit keliling di Desa Sukawana, Kecamatan Serang, Kota Serang, pada Sabtu (05/02), sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM subsistence agar mampu bertahan ditengah pandemi Covid-19.

Kegiatan workshop yang digelar merupakan bagian dari community development yang dilakukan oleh mahasiswa MME Angkatan 71 untuk meningkatkan keterampilan dan mengembangkan potensi yang dimiliki penjahit keliling agar mampu memberikan layanan jasa jahit yang lebih baik dan menghasilkan produk pakaian yang berkualitas.

Endah Nuraini, selaku dosen pengarah kegiatan community development, menyampaikan dalam sambutan pembukanya bahwa mahasiswa MME 71 PPM School of Management tidak hanya diajarkan mengenai konsep kepemimpinan namun juga implementasi mengenai bagaimana seorang pemimpin dapat memberikan manfaat kepada lingkungan sekitarnya.

"Mahasiswa MME 71 PPM School of Management harus bisa mengimplementasikan bagaimana seorang pemim bisa bermanfaat untuk lingkungannya. Untuk itu melalui kegiatan workshop ini diharapkan dapat mencapai 2 (dua) manfaat, yang pertama mahasiswa dapat mengasah empati dan berkontribusi untuk membantu sesama, dan yang kedua menambah pengetahuan para penjahit keliling sehingga suatu saat nanti dapat mengembangkan diri menjadi penjahit yang professional," harapnya.
Mahasiswa Magister Management Executive Angkatan 71 (MME 71) PPM School of Management pada kegiatan workshop di Serang, Banten. (Susmiatun Hayati)

Workshop yang dilakukan terdiri dari 2 (dua) materi, yang pertama terkait dengan bagaimana cara menjahit yang baik yang disertai dengan simulasi menjahit kemeja dan materi kedua terkait dengan bagaimana cara mengenali keaslian uang Rupiah dengan Teknik 3D (Dilihat, Diraba dan Ditrawang).

Materi pertama yaitu cara menjahit difasilitasi oleh Lia Amalia Rahmala, yang merupakan owner dari Rahmala Hijab yang berlokasi di kota Serang. Pada sesi workshop itu para penjahit dibekali dengan keterampilan bagaimana cara membuat pola pakaian, cara mengukur dan memotong bahan.

Selanjutnya, pada materi kedua yaitu cara mengenali keaslian uang Rupiah difasilitasi oleh Indra Prihatta, salah satu mahasiswa MME 71. Pada sesi itu para penjahit dibekali dengan kemampuan untuk mengenali ciri-ciri keaslian Uang Rupiah dengan Teknik 3D (dilihat, diraba dan ditrawang). Pengetahuan ini sangat penting agar para penjahit keliling mampu membedakan mana Uang Rupiah yang asli dan uang palsu. 

Penyelenggaraan workshop kepada penjahit keliling ini disaksikan langsung oleh Syaifullah, Lurah Desa Sukawana. Di akhir sesi workshop,  Syaifullah menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan oleh Mahasiswa MME 71 PPM School of Management. Salah satu peserta yang merupakan penjahit keliling juga memberikan testimoni positif dimana kedua materi yang disampaikan oleh fasilitator sangat relevan, mengenai pembuatan pola karena selama ini mereka tidak mengetahui cara pembuatan pola yang benar karena hanya melakukan reparasi dari pakaian yang sudah jadi.  Terlebih juga untuk materi mengenai pengenalan ciri keaslian Uang Rupiah, karena transaksi pembayaran yang dilakukan oleh para penjahit keliling masih secara tunai.

Pewarta: Susmiatun Hayati

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022