Pandeglang (AntaraBanten) - Bupati Pandeglang, Provinsi Banten Erwan Kurtubi mendukung pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk membantu pelayanan energi listrik bagi warga miskin yang tinggal di pelosok.
"Program itu bagus dan saya kira memang merupakan salah satu solusi untuk membantu warga yang tinggal di pelosok supaya memperoleh pelayanan listrik," katanya di Pandeglang, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan terkait program pemerintah Provinsi Banten yang akan membangun 300 unit PLTS untuk membantu penerangan listrik bagi warga di pelosok atau warga miskin yang tersebar di beberapa kabupaten, diantaranya Pandeglang.
Pembangunan PLTS itu, kata dia, akan mengurangi jumlah warga yang belum menikmati listrik di Pandeglang, yang saat ini masih cukup banyak, yakni mencapai 51 ribu kepala keluarga.
"Kita memang perlu dukungan semua pihak, termasuk pemerintah provinsi dan pusat agar seluruh warga bisa menikmati listrik," katanya.
Selama ini, kata dia, pemerintah Kabupaten Pandeglang terus membantu pemasangan kwh bagi warga miskin melalui program bantuan desa tertinggal yang didanai dari APBD setempat.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Cepi Suwardi Mulya Noor menyatakan telah memogramkan pembangunan 300 unit PLTS untuk melayani warga yang tinggal di pelosok.
"Kami segera membangun 300 unit PLTS untuk daerah-daerah terpencil di Kabupaten Lebak, Pandeglang, dan Kabupaten Serang," katanya.
Dari total PLTS yang akan dibangun itu, kata dia, untuk Kabupaten Serang 53 unit, Kabupaten Pandeglang 125 unit, dan Kabupaten Lebak 122 unit," ujarnya.
Pembangunan PLTS solar home system (SHS) 50 Wp atau berdaya 220 volt merupakan sebuah energy listrik alternatif yang murah dan hemat, untuk digunakan sebagai sumber listrik kebutuhan rumah tangga yang jauh dari sumber energi listrik PLN maupun sumber-sumber listrik yang lain.
"Pada paket ini menggunakan sebuah modul surya 50Wp, mengubah sinar matahari menjadi sumber listrik, sebuah Battery Control Unit dan sebuah accumulator atau aki, sebagai penyimpan tegangan dari modul surya tadi," kata Cepi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014
"Program itu bagus dan saya kira memang merupakan salah satu solusi untuk membantu warga yang tinggal di pelosok supaya memperoleh pelayanan listrik," katanya di Pandeglang, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan terkait program pemerintah Provinsi Banten yang akan membangun 300 unit PLTS untuk membantu penerangan listrik bagi warga di pelosok atau warga miskin yang tersebar di beberapa kabupaten, diantaranya Pandeglang.
Pembangunan PLTS itu, kata dia, akan mengurangi jumlah warga yang belum menikmati listrik di Pandeglang, yang saat ini masih cukup banyak, yakni mencapai 51 ribu kepala keluarga.
"Kita memang perlu dukungan semua pihak, termasuk pemerintah provinsi dan pusat agar seluruh warga bisa menikmati listrik," katanya.
Selama ini, kata dia, pemerintah Kabupaten Pandeglang terus membantu pemasangan kwh bagi warga miskin melalui program bantuan desa tertinggal yang didanai dari APBD setempat.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Cepi Suwardi Mulya Noor menyatakan telah memogramkan pembangunan 300 unit PLTS untuk melayani warga yang tinggal di pelosok.
"Kami segera membangun 300 unit PLTS untuk daerah-daerah terpencil di Kabupaten Lebak, Pandeglang, dan Kabupaten Serang," katanya.
Dari total PLTS yang akan dibangun itu, kata dia, untuk Kabupaten Serang 53 unit, Kabupaten Pandeglang 125 unit, dan Kabupaten Lebak 122 unit," ujarnya.
Pembangunan PLTS solar home system (SHS) 50 Wp atau berdaya 220 volt merupakan sebuah energy listrik alternatif yang murah dan hemat, untuk digunakan sebagai sumber listrik kebutuhan rumah tangga yang jauh dari sumber energi listrik PLN maupun sumber-sumber listrik yang lain.
"Pada paket ini menggunakan sebuah modul surya 50Wp, mengubah sinar matahari menjadi sumber listrik, sebuah Battery Control Unit dan sebuah accumulator atau aki, sebagai penyimpan tegangan dari modul surya tadi," kata Cepi.
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014