Serang (Antara News) - Calon Presiden Isran Noor mengatakan ia siap mendukung sektor pertanian yang kini tengah dikembangkan di berbagai daerah dalam rangka ketahanan pangan.

"Saya melihat pembangunan di sektor pertanian sangat penting disamping nilai ekonominya besar dan menyerap banyak tenaga kerja," kata Isran saat dihubungi, Selasa.

Isran Noor menjawab pertanyaan terkait rencana Pemkab Lebak, Provinsi Banten untuk mengembangkan 17 komoditas tanaman hortikultura yang memiliki peluang pasar tinggi.

Isran yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) mengatakan, dengan mengembangkan komoditas pertanian yang merupakan unggulan akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Isran menjelaskan, banyak lulusan pertanian yang sebenarnya potensial mengembangkan sektor pertanian, namun kenyataannya banyak yang tidak masuk ke sektor ini, banyak yang memilih bekerja di bidang yang bukan lingkupnya.

"Kalau saya akan membuat program sektor pertanian ini menjadi menarik dan dapat menyerap banyak tenaga kerja mengingat kita memiliki potensi yang besar di sektor ini," kata Isran.

Isran mengatakan, perlunya pemerintah menjunjung UU No. 41 tahun 2007 yang mengatur lapangan pengalihan fungsi lahan pertanian.  Kalau ini dilaksanakan, tambah Isran, maka sektor pertanian dapat menjadi andalan pendapatan pemerintah kabupaten.

Pemerintah Kabupaten Lebak menyebutkan produksi 17 komoditi hortikultura masih rendah hanya mencapai  8,7 juta kuintal per tahun di atas lahan seluas 389 ribu hektar, sehingga untuk memenuhi kebutuhan daerahnya masih harus didatangkan dari daerah lain.

"Tanaman yang akan kita kembangkan di Kabupaten Lebak alpukat, duku, belimbing, durian, mangga, manggis, rambutan, salak, pisang, nangka, dan nanas," kata  Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna.

Isran mengatakan, sebanyak 54 persen penduduk Indonesia hidup di sektor pertanian, namun masyarakatnya justru masih belum maksimal menggarap sektor ini.

"Orang tua kita menyebutkan Indonesia negara yang subur dan kaya sumber alam, namun kenyataannya kita masih belum maksimal memanfaatkan kekayaan alam," ujar Isran.

Isran yang juga Bupati Kutai Timur mengatakan, di daerahnya pihaknya selalu mendukung untuk memaksimalkan kekayaan alam dan pertanian bagi kemakmuran masyarakat.

Bahkan, terkait dengan strateginya tersebut, pihaknya berhasil menurunkan angka kemiskinan di Kutai Timur dari 54 persen menjadi 24 persen, serta meningkatkan pendapatan perkapita penduduk menjadi Rp 25 juta per tahun.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014