Puluhan putra/putri dari Papua dan Papua Barat mengikuti program pendidikan vokasi setara diploma satu di PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT).
Puluhan anak-anak Papua tersebut diterima sebagai peserta program pendidikan vokasi di Pupuk Kaltim bersama peserta dari Nusa Tenggara Timur atau NTT dan Bontang dengan total 50 orang guna mempersiapkan SDM yang andal dan terampil sesuai kebutuhan dunia industri.
Baca juga: Pemkab Kediri gelar pelatihan keterampilan remaja putus sekolah
SVP SDM Pupuk Kaltim, Endang Murtiningsih dalam rilis yang diterima di Sorong, Selasa, mengatakan 50 peserta itu terdiri dari 35 peserta dari Papua, Papua Barat dan NTT, ditambah 15 peserta dari Bontang.
Ia menjelaskan program ini merupakan tindak lanjut kerja sama PKT dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian RI, guna mendukung transformasi bisnis perusahaan dalam menghadapi era Volatility, Uncertainly, Complexity dan Ambiguity (VUCA).
“Kerja sama program pendidikan vokasi setara Diploma Satu ini juga menggandeng Politeknik ATI Makassar Sulawesi Selatan, dengan masa studi maksimal 1 tahun,” ujar Endang.
Program ini selaras dengan semangat PKT dalam mendukung penguatan pendidikan vokasi di Indonesia, yang diimplementasikan melalui pengembangan kapasitas masyarakat untuk mencetak SDM yang unggul dan siap kerja di berbagai bidang.
Para peserta akan mendapatkan materi "link and match" sesuai kebutuhan industri, dengan komposisi materi 40 persen teori dan 60 persen praktik.
Pelaksanaan program juga didukung Infrastruktur Learning and Development yang disiapkan PKT untuk membangun budaya learning agility, dengan memberikan berbagai fasilitas pembelajaran menarik dan mudah diakses.
“Selain mendapat ijazah setara Diploma 1, para peserta yang dinyatakan kompeten juga akan menerima sertifikat profesi dari PKT dan BNSP,” terang Endang.
Lebih lanjut, kata dia, pengembangan pendidikan vokasi yang diwujudkan melalui dukungan terhadap program pendidikan, pelatihan dan kompetensi hingga pemagangan, terus dilaksanakan PKT dalam 2 tahun terakhir.
"Seluruh program tersebut bekerjasama dengan berbagai pihak, seperti Lembaga Pelatihan dan Keterampilan (LPK) binaan PKT maupun pemerintah," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat Barnabas Donansiba yang memberikan keterangan terpisah, berpesan agar para peserta dapat menimba ilmu dan memanfaatkan kesempatan program ini dengan baik, sehingga mampu mengasah diri agar lebih terampil dan berkompeten sesuai bidang ilmu yang dimiliki.
Apalagi dengan tuntutan dunia industri masa kini, lanjut dia, SDM di Indonesia timur sepatutnya mampu menjawab tantangan dengan tersedianya tenaga kerja andal yang memiliki daya saing tinggi di berbagai bidang.
“Gunakan kesempatan ini sebaik mungkin dengan belajar secara maksimal, karena tidak semua orang bisa mendapatkannya. Terus asah dan tingkatkan kapasitas diri, untuk berubah ke arah yang lebih baik dengan pola pikir yang lebih maju,” pesan Barnabas.
Barnabas berharap program ini berjalan secara berkesinambungan, sehingga mampu memberikan kesempatan lebih luas bagi anak di Indonesia timur untuk peningkatan capacity building melalui pendidikan vokasi.
Program ini dinilai memberi efek positif terhadap pembangunan Papua dan Papua Barat, khususnya pengembangan SDM yang ke depannya diharap turut berkontribusi bagi daerah yang lebih baik dan maju.
“Atas nama Pemprov Papua Barat, kami sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PKT yang memfasilitasi putra putri kami untuk belajar dan menimba pengetahuan, dengan harapan kawasan timur Indonesia ini bisa sama-sama kita bangun dan kembangkan ke depannya,” papar Barnabas.
Mewakili peserta, Gabriella Yohana Pedai mengaku siap mengikuti program pendidikan vokasi setara Diploma 1 ini dengan baik, guna meningkatkan kapasitas diri dan berkompeten sesuai bidang ilmu yang dimiliki.
Ia menyebutkan program ini memberikan kesempatan bagi putra putri dari Indonesia timur untuk lebih maju dan berkembang, baik dari pola pikir maupun daya saing dan keterampilan, sehingga ke depan dapat bermanfaat bagi pembangunan SDM maupun daerah.
“Kami siap mengikuti program ini dengan baik, serta memanfaatkan kesempatan yang sangat berharga ini untuk belajar dan menimba pengetahuan secara maksimal. Semoga ke depan hasil yang kami harapkan bisa tercapai dengan bantuan PKT untuk membimbing,” ucap Gabriella.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Puluhan anak-anak Papua tersebut diterima sebagai peserta program pendidikan vokasi di Pupuk Kaltim bersama peserta dari Nusa Tenggara Timur atau NTT dan Bontang dengan total 50 orang guna mempersiapkan SDM yang andal dan terampil sesuai kebutuhan dunia industri.
Baca juga: Pemkab Kediri gelar pelatihan keterampilan remaja putus sekolah
SVP SDM Pupuk Kaltim, Endang Murtiningsih dalam rilis yang diterima di Sorong, Selasa, mengatakan 50 peserta itu terdiri dari 35 peserta dari Papua, Papua Barat dan NTT, ditambah 15 peserta dari Bontang.
Ia menjelaskan program ini merupakan tindak lanjut kerja sama PKT dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian RI, guna mendukung transformasi bisnis perusahaan dalam menghadapi era Volatility, Uncertainly, Complexity dan Ambiguity (VUCA).
“Kerja sama program pendidikan vokasi setara Diploma Satu ini juga menggandeng Politeknik ATI Makassar Sulawesi Selatan, dengan masa studi maksimal 1 tahun,” ujar Endang.
Program ini selaras dengan semangat PKT dalam mendukung penguatan pendidikan vokasi di Indonesia, yang diimplementasikan melalui pengembangan kapasitas masyarakat untuk mencetak SDM yang unggul dan siap kerja di berbagai bidang.
Para peserta akan mendapatkan materi "link and match" sesuai kebutuhan industri, dengan komposisi materi 40 persen teori dan 60 persen praktik.
Pelaksanaan program juga didukung Infrastruktur Learning and Development yang disiapkan PKT untuk membangun budaya learning agility, dengan memberikan berbagai fasilitas pembelajaran menarik dan mudah diakses.
“Selain mendapat ijazah setara Diploma 1, para peserta yang dinyatakan kompeten juga akan menerima sertifikat profesi dari PKT dan BNSP,” terang Endang.
Lebih lanjut, kata dia, pengembangan pendidikan vokasi yang diwujudkan melalui dukungan terhadap program pendidikan, pelatihan dan kompetensi hingga pemagangan, terus dilaksanakan PKT dalam 2 tahun terakhir.
"Seluruh program tersebut bekerjasama dengan berbagai pihak, seperti Lembaga Pelatihan dan Keterampilan (LPK) binaan PKT maupun pemerintah," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat Barnabas Donansiba yang memberikan keterangan terpisah, berpesan agar para peserta dapat menimba ilmu dan memanfaatkan kesempatan program ini dengan baik, sehingga mampu mengasah diri agar lebih terampil dan berkompeten sesuai bidang ilmu yang dimiliki.
Apalagi dengan tuntutan dunia industri masa kini, lanjut dia, SDM di Indonesia timur sepatutnya mampu menjawab tantangan dengan tersedianya tenaga kerja andal yang memiliki daya saing tinggi di berbagai bidang.
“Gunakan kesempatan ini sebaik mungkin dengan belajar secara maksimal, karena tidak semua orang bisa mendapatkannya. Terus asah dan tingkatkan kapasitas diri, untuk berubah ke arah yang lebih baik dengan pola pikir yang lebih maju,” pesan Barnabas.
Barnabas berharap program ini berjalan secara berkesinambungan, sehingga mampu memberikan kesempatan lebih luas bagi anak di Indonesia timur untuk peningkatan capacity building melalui pendidikan vokasi.
Program ini dinilai memberi efek positif terhadap pembangunan Papua dan Papua Barat, khususnya pengembangan SDM yang ke depannya diharap turut berkontribusi bagi daerah yang lebih baik dan maju.
“Atas nama Pemprov Papua Barat, kami sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PKT yang memfasilitasi putra putri kami untuk belajar dan menimba pengetahuan, dengan harapan kawasan timur Indonesia ini bisa sama-sama kita bangun dan kembangkan ke depannya,” papar Barnabas.
Mewakili peserta, Gabriella Yohana Pedai mengaku siap mengikuti program pendidikan vokasi setara Diploma 1 ini dengan baik, guna meningkatkan kapasitas diri dan berkompeten sesuai bidang ilmu yang dimiliki.
Ia menyebutkan program ini memberikan kesempatan bagi putra putri dari Indonesia timur untuk lebih maju dan berkembang, baik dari pola pikir maupun daya saing dan keterampilan, sehingga ke depan dapat bermanfaat bagi pembangunan SDM maupun daerah.
“Kami siap mengikuti program ini dengan baik, serta memanfaatkan kesempatan yang sangat berharga ini untuk belajar dan menimba pengetahuan secara maksimal. Semoga ke depan hasil yang kami harapkan bisa tercapai dengan bantuan PKT untuk membimbing,” ucap Gabriella.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022