Tangerang (AntaraBanten) - Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita, Kota Tangerang, Banten, mengaku minim mendapatkan informasi mengenai Pemilihan Umum 2014.
Kepala Lapas Wanita Kelas II A Kota Tangerang Cipriana Murbiastuti di Tangerang, Rabu, mengatakan, KPU baru pertama kali melakukan sosialisasi kepada para tahanan.
"Ini merupakan sosialisasi yang pertama dilakukan KPU Kota Tangerang kepada para tahanan," kata Cipriana.
Selain itu, informasi mengenai partai politik serta calon anggota legislatif yang ikut dalam Pemilu banyak belum diketahui.
Akibatnya, kata dia, banyak tahanan tidak mengetahui calon anggota legislatif yang akan dipilihnya nanti. "Wajah para calon serta parpol banyak belum diketahui," katanya.
Sementara itu, mengenai sosialisasi KPU, pihaknya akan membantu menyukseskan dan pemungutan suara di dalam Lapas. "Di sini ada 402 orang yang masuk dalam DPT," katanya.
Komisioner Divisi Humas KPUD Kota Tangerang, Banani Bahrul, menuturkan, informasi kepada para tahanan di dalam Lapas memang baru pertama.
Namun, pihaknya tetap optimistis jika para tahanan di dalam Lapas akan memberikan hak suaranya dalam Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden.
"Karena berada dalam penjara, akses informasi tentang sosok Caleg bagi para napi memang sangat minim. Tetapi, kami mengajak mereka agar tidak golput," tegasnya.
Ketua KPU Kota Tangerang, Sanusi Pane, mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi seperti ke sekolah melalui KPU "Goes To School", sosialisasi di MUI, melalui radio, melalui media massa cetak.
Selain melalui PPK, PPS, dan KPPS seperti penyebaran alat peraga sosialisasi ke masyarakat, spanduk di semua kelurahan, poster dan buku panduan ke Relawan, melalui website pemerintah kota website komunitas, tweeter dan facebook, komunitas keagamaan, buletin Jumat ke masjid.
Bahkan, anggota KPU menjadi pembina upacara di Sekolah, menyebarkan informasi melalui mobil keliling, Menggelar jalan sehat 1500 peserta, dan Menggelar karnaval kendaraan politik.
"Kita sudah melakukan berbagai tahapan sosialisasi agar mengajak masyarakat datang ke TPS dan memberikan hak suaranya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014
Kepala Lapas Wanita Kelas II A Kota Tangerang Cipriana Murbiastuti di Tangerang, Rabu, mengatakan, KPU baru pertama kali melakukan sosialisasi kepada para tahanan.
"Ini merupakan sosialisasi yang pertama dilakukan KPU Kota Tangerang kepada para tahanan," kata Cipriana.
Selain itu, informasi mengenai partai politik serta calon anggota legislatif yang ikut dalam Pemilu banyak belum diketahui.
Akibatnya, kata dia, banyak tahanan tidak mengetahui calon anggota legislatif yang akan dipilihnya nanti. "Wajah para calon serta parpol banyak belum diketahui," katanya.
Sementara itu, mengenai sosialisasi KPU, pihaknya akan membantu menyukseskan dan pemungutan suara di dalam Lapas. "Di sini ada 402 orang yang masuk dalam DPT," katanya.
Komisioner Divisi Humas KPUD Kota Tangerang, Banani Bahrul, menuturkan, informasi kepada para tahanan di dalam Lapas memang baru pertama.
Namun, pihaknya tetap optimistis jika para tahanan di dalam Lapas akan memberikan hak suaranya dalam Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden.
"Karena berada dalam penjara, akses informasi tentang sosok Caleg bagi para napi memang sangat minim. Tetapi, kami mengajak mereka agar tidak golput," tegasnya.
Ketua KPU Kota Tangerang, Sanusi Pane, mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi seperti ke sekolah melalui KPU "Goes To School", sosialisasi di MUI, melalui radio, melalui media massa cetak.
Selain melalui PPK, PPS, dan KPPS seperti penyebaran alat peraga sosialisasi ke masyarakat, spanduk di semua kelurahan, poster dan buku panduan ke Relawan, melalui website pemerintah kota website komunitas, tweeter dan facebook, komunitas keagamaan, buletin Jumat ke masjid.
Bahkan, anggota KPU menjadi pembina upacara di Sekolah, menyebarkan informasi melalui mobil keliling, Menggelar jalan sehat 1500 peserta, dan Menggelar karnaval kendaraan politik.
"Kita sudah melakukan berbagai tahapan sosialisasi agar mengajak masyarakat datang ke TPS dan memberikan hak suaranya," katanya.
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014