Pemerintah Kota Tangerang Banten menyiapkan 15.000 swab PCR untu kegiatan surveilans aktif yang diperuntukan bagi siswa, guru dan warga sekolah terkait dilaksanakannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kapasitas kelas 100 persen.
“Ini menjadi langkah strategi surveilans aktif kita, meliputi pelacakan dan testing dengan metode active cas finding atau menjemput bola. Dinkes mencoba mendampingi pelaksanaan PTM 100 persen, antisipasi pasca libur Nataru serta hadirnya varian baru Omicron yang dilihat di Nasional kian meningkat,” kata Kepala Dinas Kesehatan dr Dini Anggareni dalam keterangannya di Tangerang, Jumat.
Ia mengatakan kegiatan surveilans aktif ini akan mulai dilaksanakan pada pekan depan oleh setiap puskesmas di wilayah masing - masing dengan mendatangi sekolah.
Nantinya jika dalam kegiatan tersebut ditemukan adanya kasus positif maka akan ditindak lanjuti dengan sesuai aturan. Pasalnya Dinas Pendidikan sudah membentuk Satgas COVID-19 setiap kelas.
“Jika ditemukan pelajar, guru atau warga sekolah yang positif, varian omicron atau apa pun itu, untuk penanganan semua sama saja. Mereka yang positif akan dikarantina, sedangkan yang kontak erat akan diswab hingga diisolasi sementara,” katanya.
Ia pun mengimbau, warga sekolah atau murid untuk tidak takut dengan tindakan ini. Pasalnya, mau tidak mau swab acak akan terus beriringan dengan pelaksanaan PTM terlebih saat ditemui kasus baru atau terjadinya peningkatan kasus.
“Ini dilakukan demi keberlangsungan pelaksanaan PTM, terpenting kesehatan dan pengawasan sedini mungkin pada anak-anak kita. Jangan sampai mereka terpapar, dan saling menularkan hingga membentuk klaster sekolah,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
“Ini menjadi langkah strategi surveilans aktif kita, meliputi pelacakan dan testing dengan metode active cas finding atau menjemput bola. Dinkes mencoba mendampingi pelaksanaan PTM 100 persen, antisipasi pasca libur Nataru serta hadirnya varian baru Omicron yang dilihat di Nasional kian meningkat,” kata Kepala Dinas Kesehatan dr Dini Anggareni dalam keterangannya di Tangerang, Jumat.
Ia mengatakan kegiatan surveilans aktif ini akan mulai dilaksanakan pada pekan depan oleh setiap puskesmas di wilayah masing - masing dengan mendatangi sekolah.
Nantinya jika dalam kegiatan tersebut ditemukan adanya kasus positif maka akan ditindak lanjuti dengan sesuai aturan. Pasalnya Dinas Pendidikan sudah membentuk Satgas COVID-19 setiap kelas.
“Jika ditemukan pelajar, guru atau warga sekolah yang positif, varian omicron atau apa pun itu, untuk penanganan semua sama saja. Mereka yang positif akan dikarantina, sedangkan yang kontak erat akan diswab hingga diisolasi sementara,” katanya.
Ia pun mengimbau, warga sekolah atau murid untuk tidak takut dengan tindakan ini. Pasalnya, mau tidak mau swab acak akan terus beriringan dengan pelaksanaan PTM terlebih saat ditemui kasus baru atau terjadinya peningkatan kasus.
“Ini dilakukan demi keberlangsungan pelaksanaan PTM, terpenting kesehatan dan pengawasan sedini mungkin pada anak-anak kita. Jangan sampai mereka terpapar, dan saling menularkan hingga membentuk klaster sekolah,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022